14 Juli 2012

UFO (Part 3)

Adakah efek jasmaniah dan rohaniah yang ditimbulkan oleh UFO?

Efek UFO, atau akibat-akibat yang ditimbulkan oleh UFO, menurut macam subyeknya dapat dibedakan menjadi efek UFO terhadap:
  1. Lingkungan, yang terdiri dari tanah atau batu, tumbuh-tumbuhan dan hewan atau ternak.
  2. Benda atau alat, yang paling sering terjadi ialah yang mengenai pesawat udara, mobil, dan sarana perlistrikan. 
  3. Manusia, baik manusia sebagai individu maupun masyarakat pada umumnya.

Dalam pada itu, efek UFO menurut sifat-sifatnya, dapat pula dibedakan menjadi efek-efek:
  • Fisik, yang meliputi gejala-gejala mekanis, termal, elektromagnetis, gravitasi, radiasi, dan lain-lain. 
  • Jasmaniah, yang meliputi baik timbulnya penyakit maupun terjadinya penyembuhan.
  • Rohaniah, yang meliputi gejala-gejala seperti bingung, linglung, kehilangan waktu, gangguan mental lainnya, “contactee syndrome”, di samping yang bersifat positif seperti menjadi serba tahu.
  • Paranormal, baik yang bersifat parafisis maupun parapsikologis yang dialami oleh manusia, hewan atau benda dan alat serta mencakup gejala-gejala teleport, telekinesa, telepati, Poltergeist dan sebagainya.

Efek UFO Terhadap Lingkungan. Meliputi akibat-akibat yang ditimbulkan oleh UFO yang lewat, mengambang atau mendarat terhadap permukaan air atau tanah, tumbuh-tumbuhan dan hewan atau ternak di sekelilingnya. Efek UFO yang sedang mengambang pada ketinggian sekitar 15 m (50') di dalam peristiwa Tek Un Seng (Bagan Siapi-api, 1957) ialah bertambah menggelora dan berbuihnya air laut. Di dalam kasus lain yang lebih baru dilaporkan adanya UFO yang terbang rendah di atas permukaan danau yang tenang, yang menimbulkan sejumlah kerucut air di bawah UFO seolah-olah tersedot olehnya. efek-efek tersebut bersifat mekanis atau gravitatis.

Selanjutnya sejumlah kasus pendaratan UFO melaporkan tertinggalnya jejak-jejak fisik seperti terinjaknya tanah, kadang-kadang oleh dasar UFO yang bulat dan rata, atau oleh alat pendaratnya yang kadang-kadang berbentuk bola, kadang-kadang berbentuk batang-batang. Di dalam kasus Marius DeWilde misalnya (Quarouble, Prancis, 10 September 1954) disaksikan UFO yang mendarat di rel kereta api dan yang meninggalkan jejak di bantalan kayu maupun di batu-batu fondamennya. Menurut perkiraan para penyelidik dari polisi dan Angkatan Udara Prancis, UFO tadi mempunyai berat sekitar 30 ton.

Efek munculnya UFO terhadap hewan ialah reaksi ketakutan mulai dari diam tak berkutik sambil bersembunyi sampai kepada tingkah laku karena kegusaran. Di dalam salah satu kasus UFO yang seperti sinar tanpa bunyi melayang-layang di atas lapangan terbuka, serangga yang sebelumnya ramai berbunyi tiba-tba terdiam, sehingga keadaan alam menjadi sunyi sepi yang serba mencekam. Dalam kasus lain ayam dan unggas lainnya menjadi gaduh bahkan sebelum para saksi melihat ke atas di mana ternyata telah muncul UFO. Begitu pula anjing cenderung menggonggong apabila UFO muncul, namun dalam kasus Kelly Hopkinsville (1955) anjing itu lari bersembunyi di kolong rumah semalam suntuk justru pada waktu makhluk-makhluk UFO berkeliaran di sekeliling dan di atas atap rumah petani tersebut. Dengan pendek kata, hewan rupa-rupanya memberikan rekasi terhadap kehadiran UFO sehinga merupakan detektor UFO yang dapat dipercaya.

Berbicara tentang UFO dan hewan perlu dicatat kasus Higdon (1973), di mana sejumlah jenis rusa diangkut ke tempat makhluk UFO oleh karena di sana kekurangan pangan. Ke 5 ekor sejenis rusa itu diangkut di dalam sebuah UFO yang ukurannya kecil, lengkap bersama saksi dan 2 orang makhluk UFO, sehingga timbul dugaan bahwa cara pengangkuan itu bersifat paranormal.

Misteri UFO bertambah mengherankan terutama sejak tahun 1967 karena dihubungkan dengan kematian lebih dari 8.000 ekor ternak dari negara bagian Alabama sampai Oregon, atau hampir luas daratan Amerika Serikat. Sapi-sapi itu ditemukan mati dalam keadaan yang mengherankan: organ-organ vitalnya lenyap, begitu pula darah dan cairan otaknya, namun cara pembedahannya sangat sempurna sehingga tidak mungkin dilakukan dengan pisau. Disinyalir adanya cahaya-cahaya aneh bertepatan dengan terjadinya pembantaian ternak tadi, demikian pula adanya pesawat udara dan helikopter tanpa tanda-tanda pengenal. Mengenai motifnya, ilmuwan instrumentasi radiasi Howard Burgess yang membntu polisi negara bagian New Mexico di dalam penyelidikan pembantaian ternak sapi menduga bahwa organ-organ sapi yang dicuri itu dapat berguna untukmencoba jenis-jenis bakteria, riset laser atau radiasi gelombang mikro. Dr.Richard Sigismund, ahli psikologi dri Boulder, Colorado, mengatakan bahwa tim penyelidik yang terdiri dari para penegak hukum federal maupun negara bagian, dengan dibantu oleh ahli-ahli patologi, dokter-dokter hewan, ahli-ahli toksikologi dan lain-lain. sampa pada kesimpulan yang mencengangkan: yaitu bahwa sangat boleh jadi pembantaian ternak sapi dan pencurian bagian-bagiannya dilakukan oleh suatu organisasi yang terdiri dari makhluk-makhluk terbang yang dilengkapi dengna peralatan yang lengkap dan memiliki teknologi dan ketrampilan yang tinggi, dan mempergunakan pesawat-pesawat tak dikenal untuk melakukan kejahatan-kejahatannya. Pesawat tak dikenal kata Dr. Sigismund, entah itu buatan manusia bumi ataukah dari luar bumi, menurut definisinya adalah benda-benda terbang tak dikenal atau UFO. Kasus mulitasi ternak itu antara lain telah diselidiki oleh Harry Lebelson, peneliti APRO (Aerial Phenomena Research Organization) di cabang New York. Ditilik dari sudut sejarah, pembantaian ternak sapi telah dilaporkan pula seabad yang lalu dari Amerika Serikat ketika kapal-kapal udara tak dikenal bermunculan di sana.

Jejak lain di samping tertekannya tanah ialah hangusnya rumput atau semak belukar yang kebetulan berada tepat di bawah UFO, seperti yang dilaporkan didalam kasus Zamora (Socorro, N.M., 1964). Kehangusan itu rupa-rupanya disebabkan oleh semburan api yang tampak ketika UFO itu bertolak dengan tergesa-gesa karena munculnya saksi secara tiba-tiba. Kejadian itu merupakan contoh adanya efek termal di samping efek mekanis yaitu adanya jejak bekas injakan alat pendaratnya.

UFO yang mendarat atau mengambang di ladang gandum atau perkebunan jeruk juga meninggalkan jejak berupa suatu lingkaran di mana tumbuh-tumbuhan itu terputar (gejala mekanis) atau layu (gejala termal).

Efek UFO yang aneh ditemukan di dalam kasus yang terjadi di daerah pertanian di luar kota Delmos, Kansas, pada tanggal 2 November 1971. Seorang anak petani berumur 16 tahun sedang bersama dengan anjing dan domba-dombanya ketika menyaksikan bagaimana sebuah UFO yang berpijar dan bergaris tengah 9' (2,7 m) turun sampai dekat di atas tanah, lalu pergi lagi. Beberapa pohon kecil sempat ditumbangkannya. Setelah UFO itu pergi, tampaklah suatu lingkaran bercahaya di tanah yang merupakan jejak yang ditinggakannya. Tanah yang terdapat di lingkaran itu ternyata menjadi tandus dan tidak dapat menyerap air. Contoh tanah di lingkaran itu bersama contoh tanah di luarnya dikirim ke berbagai laboratorium untuk diselidiki. Hasil penelitian itu menunjukkan bahwa tanah di lingkaran itu lebih asam, mengandung kalsium 5 sampai 10 kali lebih banyak dan tinggi kadar garamnya. Struktur kristalin dengan celah difraksi yang tidak terdaftar dalam katalog telah ditemukan di dalam bahan pelapis partikel-partikel tanah. Keabnormalan-keabnormalan itu hanya ditemukan di dalam contoh tanah yang diambil dari lapisan di bawah permukaan lingkaran. Menurut keterangan Dr.J.Allen Hynek (1976) penelitian atas contoh-contoh tanah itu masih berlangsung terus dalam laboratorium di Inggris, Prancis dan Uni Sovyet.

Dikabarkan pula bahwa istri petani pemilik tanah menyentuh lingkaran bercahaya itu dengan tangannya, kemudian dengan tangannya tadi menyentuh pahanya. Ternyata bahwa selama beberapa hari kemudian baik tangan maupun bagian dari pahanya itu terasa kaku. Efek UFO yang bagaimanakah yang telah menimbulkan perubahan-perubahan tanah itu serta memberikan daya-daya tertentu tadi masih di luar jangkauan ilmu pengetahuan kita sekarang. Jikalau perubahan tanah itu menyangkut transmutasi dari berbagai unsur, maka hal itu sudah jelas merupakan akibat dari radiasi dengan tingkat-tingkat energi sangat besar yang masuh mustahil bagi teknologi kita dewasa ini.

Efek UFO Terhadap Benda dan Alat. Efek UFO terhadap benda dan alat meliputi akibat-akibat yang ditimbulkan olehnya terutama terhadap sarana angkutan. Penyaksian-penyaksian UFO sampai sekarang menunjukkan minatnya terhadap alat angkutan darat, laut, dan udara pada umumnya, pesawat udara dan mobil pada khususnya. Perhatian UFO terhadap pesawat udara sudah disebut dalam laporan-laporan penyaksian yang pertama, yang kebanyakan terdiri dari pendekatan-pendekatan dengan cara terbang dalam formasi dengan pesawat-pesawat kita pada jarak cukup jauh, meskipun ada kasus di siang hari di mana ia mendekat sampai hanya 1-2 m di antara sayap dan badan sebuah B-36! (Kasus Major Pestalozzi, Davis-Monthan AFB, Tucson, Arizona, 1 Mei 1952). Perlu dicatat bahwa beberapa kali telah terjadi pesawat terbang mencoba menghindari tabrakan di udara dengan UFO, dengan akibat bahwa para penumpangnya mengalami cedera di samping kejutan mental. Dari tingkah laku UFO sampai sekarang diketahui bahwa mereka dapat berhenti atau berubah arah secara mendadak, sehingga tidak akan terjadi tabrakan. Akan tetapi bagaimana para penerbang kita dapat mengetahuinya pada saat-saat itu yang sangat menegangkan, lebih-lebih mengingat UFO itu beterbangan tanpa mengindahkan peraturan lalu lintas udara kita? Merupakan suatu fakta yang menyedihkan bahwa perjumpaan-perjumpaan pesawat udara kita dengan UFO ada pula yang berakibat tragis seperti yang menimpa almarhum Kapten Penerbang Thomas F.Mantell dengan pesawat F-51 Mustangnya (Pangkalan Angkatan Udara Godman, Kentucky, 7 Januari 1948). Menurut catatan Dr.Hynek, sampai tahun 1978 diketahui adanya 19 kasus hilangnya pesawat udara seisinya waktu melakukan penerbangan, di mana UFO terlibat. Kasus Letnan Penerbang Fred Valentich (Melbourne, Australia, 21 Oktober 1978), yang lenyap beserta Cessna 162-nya setelah mengirim pesan melalui radio bahwa ia disergap suatu benda terbang yang bukan pesawat terbang biasa, ialah peristiwa yang terakhir. Pada saat-saat terakhir motor pesawatnya batuk-batuk, hal tersebut merupakan petunjuk adanya efek elektromagnetis dari UFO. Kasus lain yang sangat menguntungkan karena para saksinya masih hidup sehingga dapat memberitahukan pengalamannya ialah yang mengenai Letnan Kolonel Penerbang Larry Coyne beserta 3 orang lainnya di dalam helikopter penerbangan Angkatan Darat Amerika Serikat (Masfield, Ohio, 18 Oktober 1973). Ternyata UFO itu sangat unggul dalam kecepatan maupun pengendaliannya, sehingga dengan mudah dapat mengikuti bahkan suatu waktu menghadang helikopter tadi. UFO itu mengarahkan suatu berkas cahaya hijau yang berbentuk trapesium ke arah helikopter dengan akibat, bahwa helikopter yang sedang menukik ke bawah itu tersedot ke atas. Efek UFO itu jelas bersifat antigravitasi yang masih di luar jangkauan ilmu pengetahuan apalagi teknologi kita. Jadi, dengan keunggulan ilmu pengetahuan dan teknologinya itu UFO bebas untuk berbuat sekehendak hatinya terhadap pesawat udara kita yang sedang terbang, termasuk menyergap dan menculik seisinya tanpa meninggalkan bekas. UFO ternyata juga menumpahkan perhatiannya terhadap mobil terutama yang bergerak pada malam hari di jalanan yang sepi dan di daerah yang berpenduduk sedikit. Tingkah laku UFO mulai dari sekedar mengikuti mobil saja, sampai kepada mempengaruhi jalannya. Yang kerap dilaporkan ialah bagaimana perjumpaan UFO itu membuat mobil seolah-olah susut tenaganya, sinar lampunya menjadi suram, penerimaan siaran radio terganggu, dan kadang-kadang mati sama sekali, namun begitu UFO berlalu maka segala sesuatunya menjadi normal kembali dengan sendirinya. Gejala-gejala itu dikenal dengan efek elektromagnetik, dan rupa-rupanya tidak mengganggu kendaraan yang memakai motor diesel. Di samping itu terdapat pula kasus-kasus yaitu pengemudinya untuk beberapa saat kehilangan kekuasaan atas kendaraannya, hal tersebut minimal saat mengagetkan. Tercatat pula kejadian bahwa mobil seorang deputy sherif berpapasan dengan cahaya-cahaya aneh jpada malam hari, yang menimbulkan sejumlah kerusakan kecil. Yang paling mentakjubkan ialah kasus Dr.Giraldo Vidal beserta istri yang terjadi di Argentina dalam bulan Mei 1968. Mereka sedang naik mobil Peugeot 403 di jalan raya dari Casgomas ke Maifu sejauh 150 km, di tengah jalan ada seperti kabut. Ketika mereka memasuki kabut itu, tiba-tiba mereka hilang ingatannya. Setelah mereka sadar, bagian belakang kepalanya merasa sakit dan terheran-heran mengetahui bahwa sudah berlalu 48 jam. Keadaan sekelilingnya asing bagi mereka, dan alangkah terkejut campur tercengangnya mereka ketika mengetahui bahwa mereka telah berada di Mexico yang jauhnya 6.400 km dari Argentina! Ternyata cata mobilnya dibagian luar telah mengelupas seperti telah terkena suhu tinggi, dan konon mobil mereka itu kemudian diserahkan kepada pihak Amerika Serikat untuk dijadikan bahan penyelidikan. Peristiwa pemindahan mobil seisinya itu dinamakan efek “mass displacement” dan apakah tergolong gejala normal ataukan paranormal, merupakan pernyataan terbuka.

Efek UFO Terhadap Manusia. Efek UFO terhadap manusia dapat dibagi menjadi akibat-akibat yang ditimbulkan UFO terhadap manusia sebagai perorangan, baik yang bersifat jasmaniah maupun rohaniah, dan terhadap manusia di dalam hubungan kemasyarakatan seluruhnya. Yang dimaksud dengan UFO di sini adalah wahana, peralatan, atau mahluk UFO.

Akibat-akibat jasmaniah dari penyaksian UFO dapat berupa:
1. keluhat mata dari mulai peradangan bola mata sampai kepada kebutaaan sementara;
2. lumpuh sebagian atau kehilangan pengendalian otot-otot sadar;
3. luka-luka bakar akibat gelombang panas atau berkas sinar dari UFO;
4. kehilangan nafsu makan;
5. rasa seperti tanpa bobot;
6. penyembuhan dari luka kulit yang meradang.

Akibat-akibat rohaniah dari penyaksian UFO dapat berupa:
1. bingung, linglung, dan gejala disoerientasi lainnya;
2. kehilangan rasa waktu;
3. halusinasi audio-visual;
4. tidak dapat tidur, impian yang menakutkan dan perubahan tingkah-laku yang drastis;
5. menjadi serba tahu.

Dr. Jacques Valle mensinyalir bahwa sebagian besar akibat-akibat UFO terhadap manusia mirip dengan gejala-gejala serangan sakit ayan. Merupakan suatu fakta bahwa seorang penderita yang sedang mengalami serangan penyakit itu apabila direkam kerja otaknya dengan E.E.G., memperlihatkan timbulnya gangguan-gangguan bio-listrik. Adalah suatu fakta pula bahwa UFO menimbulkan efek-efek elektro-magnetik terhadap tubuh manusia? Jikalau memang demikian adanya, akibat-akibat negatif terhadap manusia itu rupa-rupanya bukan suatu kesengajaan dari para mahluk UFO.

Efek UFO lainnya terhadap rokhani manusia berupa munculnya sejumlah orang yang mengaku telah terpilih untuk menjadi perantara oleh makhluk-makhluk UFO, yang telah mengajak mereka bertamasya di dalam wahana UFO, atau berwawancara dengan mereka secara langsung atau berkomunikasi dengan mereka secara telepatis. Orang-orang yang merasa dirinya menjadi perantara makhluk-makhluk UFO itu memperlihatkan gejala-gejala tertentu yang disebut :”Contactee Syndrome”. Kebanyakan diantara mereka merasa dirinya diberi pesan-pesan oleh makhluk UFO yang harus diteruskan kepada umat manusia. Isinya biasanya merupakan kecaman terhadap keadaan di bumi dan imbauan atau ancaman untuk memperbaiki diri jikalau tidak mau musnah dalam suatu perang nuklir. Pesan-pesan semacam itu terkenal sebagai “Messiah-type of message”, atau pesan sejenis Juru Selamat. Isi dari pesan-pesan semacam itu tidak diragukan kepositifannya, namun tidak dapat dipungkiri pula bahwa tanpa bersumber kepada amkhluk UFO sekalipun kita sebenarnya sudah mengetahui apa yang baik dan apa yang buruk asal kita mau mendengarkan suara hati nurani kita sendiri. Biasanya pesan-pesan semacam itu juga diselingi dengan keterangan-keterangan lain yang menyangkut ilmu pengetahuan dan ramalan-ramalan, yang anehnya ada kebenarannya juga. 

Namun rangsangan-rangsangan tersebut di atas ternyata tidak selalu mempunyai efek yang sama terhadap orang yang menerima pesan itu, hal tersebut rupanya tergantung dari kepribadiannya. Ada orang yang acuh tak acuh terhadap pesan tersebut, dan mereka tidak mengalami akibat apa-apa. Beberapa perantara lain menceritakan kisahnya dan menjadi ternama, seperti misalnya almarhum George Adamski yang katanya bertemu dengan seorang berambut pirang dari planet Venus, Daniel Fry yang sempat melancong dengan UFO yang kosong, Truan Bethurun yang bertemu dengan Aura Rhanes, komandan wanita UFO dari planet antah berantah yang bernama Clarion, dan lain-lain. Munculnya “contactees” tersebut merikuhkan para cendekiawan yang sebenarnya ingin menyelidiki UFO secara serius, oleh karena mereka enggan terlibt dengan para “contactees” tersebut. Akhir-akhir ini terhadap beberapa orang “contactee” telah dilakukan penyelidikan ilmiah untuk menguji kebenaran apa yang mereka kemukakan, antara lain dengan hipnosa. Hasilnya ialah bahwa mereka itu sungguh-sungguh menganggap apa yang katanya telah mereka alami itu sebagai suatu kenyataan.

Tidak semua hal-ihwal “contactee” terdengar seperti lelucon. Seorang Brasil bernama Dino Kraspedon menerbitkan buku berjudul “My Contact With Flying Saucers” (terjemahan bahasa Inggris terbit tahun 1950). Buku tersebut mengisahkan bagaimana seorang makhluk UFO bertamu ke rumahnya dan menyampaikan banyak keterangan ilmiah dan filsafat kepadanya, termasuk pesan-pesan sejenis Juru Selamat yang klasik, dan hal-hal lain yang bersifat etis. Enam tahun kemudian Dino Kraspedon, yang nama sebenarnya adalah Aladino Felix, memproklamasikan dirinya menjadi nabi. Di depan siaran televisi ia meramalkan dengan tepat beberapa peristiwa nasional maupun international yang terkenal, seperti bencana alam besar di Brasil, akan gugurnya seorang kosmonaut Uni Sovyet (kemudian ternyata Vladimir Komarov, 1967), akan terbunuhnya pemimpin agama Martin Luther King dan calon Presiden Amerika Serikat Bob Kennedy. Namun tahun 1968 ia meramalkan dengan tepat pula serangkaian ledakan bom di Brasil oleh kaum teroris, dan pihak kepolisian berhasil membongkar pemimpinnya yang tak lain adalah Aladino Felix sendiri. Pengalaman yang serupa menimpa diri seorang “contacee” Amerika Serikat yang menamakan dirinya Fred Achmed dan yang ketika tertangkap polisi karena perbuatan teror sedang memimpin gerakan yang bernama “New Lybia” pada tahun 1967. Menurut pengakuannya awal-mula segala sesuatu terjadi 7 tahun sebelumnya, ketika ia sedang naik pesawat terbang dan secara telepatis menerima pesan bahwa ia dijadikan “contactee”. Dari kejadian-kejadian tersebut di atas dapat ditarik peringatan, bahwa masalah “contactee” bersifat serius dan bukanlah lelucon, dan seyogyanya baik penderita yang dihinggapinya maupun sanak-saudara dan kawan-kawan terdekatnya memiliki kewaspadaan dan pengertian agar dapat mencegah timbulnya ekses-ekses sebagaimana mestinya.

Mengenai akibat-akibat dari masalah UFO terhadap masyarakat dapat dicatat hal-hal seperti tersebut di bawah ini.
Pertama, Semakin banyak orang yang percaya adanya UFO. Menurut hasil survai lembaga pendapat umum di Amerika Serikat yang bernama Gallup Poll, yang dilakukan di dalam tahun 1978. 57% atau lebih dari 100 juta penduduk Amerika Serikat percaya UFO itu nyata. 51% percaya adanya makhluk-makhluk seperti kita di planet-planet lain. Angka-angka yang sama untuk survei pendapat umum tahun 1966 ialah 46% dan 34%. Selanjutnya survai Gallup tahun 1978 juga mengungkapkan, bahwa 9% dari penduduk Amerika Serikat, atau 13 juta orang, pernah menyaksikan UFO! Hasil lain yang menarik ialah bahwa ternyata generasi muda lebuh banyak yang pernah melihat UFO dan lebih mudah menerima kenyataan UFO serta kemungkinan adanya kehidupan di luar bumi, jikalau dibandingkan dengan generasi tua. Berdasarkan asumsi bahwa pendapat umum di Amerika Serikat tersebut di atas tidak akan banyak berbeda dari pendapat umum di seluruh dunia, maka jelaslah kecenderungan yang semakin meningkat dari pendapat umum, dan dengan demikian juga sikap mental, yang positif terhadap masalah UFO dan yang meliputi seluruh dunia.

Kedua,  Meluasnya kesadaran kosmis. Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa semakin meluasnya pendapat umum yang menerima kemungkinan adanya UFO dan kehidupan cerdas di luar bumi akan dibarengi dengan meluasnya kesadaran tentang posisi umat manusia di dalam alam semesta ini serta hubungannya dengan umat-umat manusia lainnya. Skala berpikir mondial dengan demikian diperluas dengan skala yang lebih besar, entah interstellar, intergalaktik atau mungkin interdimensional, tergantung dari tempat asal kecerdasan luar bumi pertama yang akan mengadakan kontak resmi dengan kita.

Ketiga,  Timbulnya rasa ketergantungan kepada luar bumi. Buku-buku karangan Erich von Daniken tentang kemungkinan kunjungan astronot-astronot luar bumi di zaman purbakala telah menyebarluaskan persangkaan, bahwa karya-karya besar peradaban-peradaban yang lalu hanya dimungkinkan oleh campur tangan makhluk-makhluk luar bumi yang cerdas. Padahal teori yang dikemukakan itu sebenarnya masih jauh dari sempurna dan belum dapat menjawab semua teka teki atau malahan menimbulkan pertanyaan-pertanyaan baru. Misalnya jikalau baik peradaban Mesir kuno maupun Indian kuno di Amerika Selatan menerima bantuan teknik dari luar bumi, mengapakah penemuan roda yang sangat penting bagi pengangkutan tidak dikenal di dalam kebudayaan Indian kuno? Demikian pula raja-raja Fir’aun menurut penelitian modern dengan sinar X ternyata meninggal pada usia sangat muda, yaitu ketika mencapai umur belasan tahun. Dan bangsa Indian kuno sangat menderita berbagai macam penyakit, di antaranya ada yang sebelum Columbus hanya dikenal di benua Amerika. Pertanyaan yang logis ialah, mengapakah para tamu luar bumi yang begitu unggul ilmu pengetahuannya tidak memberikan obat-obatan kepada mereka itu? Maka dari itu timbulnya rasa ketergantungan kepada makhluk-makhluk cerdas dari luar bumi kiranya merupakan suatu salah sangka yang perlu diberantas.

Keempat, Timbulnya kultus UFO. Perkembangan kemasyarakatan yang negatif setelah munculnya masalah UFO ialah timbulnya kelompok-kelompok yang mengkultuskan UFO, seperti yang terdapat di Amerika Serikat. Kultus UFO itu dapat dianggap sebagai bentuk ketergantungan kepada luar bumi yang ekstrim. Mereka menganggap bahwa umat manusia sekarang tidak dapat diharapkan lagi untuk memperbaiki dirinya sehingga mengharapkan intervensi ekstra terrestrial untuk menyelamatkan dunia kita. Ketidakmampuan kalangan ilmu pengetahuan kita untuk memberikan keterangan yang memuaskan dianggap sebagai bukti keunggulan kecerdasan luar bumi yang mereka andalkan, meskipun hal itu untuk sebagian disebabkan oleh sikap keliru dari kalangan ilmu pengetahuan kita yang tidak mau membuka pikirannya baginya. Dengan demikian kultus UFO di kalangan masyarakat yang sudah maju anehnya sama saja dengan gejala kultus terhadap pesawat-pesawat angkut dari Perang Dunia ke 2, atau “Cargo Cult”, yang terdapat di sementara suku bangsa primitif! Yaitu terkesan oleh dropping barang-barang dan perbekalan lain dari pesawat-pesawat terbang Amerika Serikat semasa Perang Pasifik, maka sampai sekarang suku terasing yang bersangkutan itu apabila sedang menghadapi masa paceklik melakukan upacara yang terdiri dari tarian untuk meniru dropping dari udara tersebut. Latar belakangnya ialah suatu harapan akan jatuhnya segala yang mereka perlukan dari langit, sehingga paceklik bisa diatasi.
(J.Salatun)

Pengen tau dari mana datangnya UFO...?
Lanjut baca ke UFO Part 4 Gan..... 

0 comments:

Posting Komentar