Tampilkan postingan dengan label Fakta dan Kontroversi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Fakta dan Kontroversi. Tampilkan semua postingan

30 September 2012

,

Nyatakah Atlantis?

Atalantis, atau Atlantika (dalam Kebudayaan Yunani disebut juga pulau Atlas) adalah pulau legendaris yang pertama kali disebut oleh Plato dalam buku Timaeus dan Critias. Dalam catatannya, Plato menulis bahwa Atlantis terhampar "di seberang pilar-pilar Herkules", dan memiliki angkatan laut yang menaklukkan Eropa Barat dan Afrika 9.000 tahun sebelum waktu Solon, atau sekitar tahun 9500 SM. Setelah gagal menyerang Yunani, Atlantis tenggelam ke dalam samudra "hanya dalam waktu satu hari satu malam".

Atlantis umumnya dianggap sebagai mitos yang dibuat oleh Plato untuk mengilustrasikan teori politik. Meskipun fungsi cerita Atlantis terlihat jelas oleh kebanyakan ahli, mereka memperdebatkan apakah dan seberapa banyak catatan Plato diilhami oleh tradisi yang lebih tua. Beberapa ahli mengatakan bahwa Plato menggambarkan kejadian yang telah berlalu, seperti letusan Thera atau perang Troya, sementara lainnya menyatakan bahwa ia terinspirasi dari peristiwa kontemporer seperti hancurnya Helike tahun 373 SM atau gagalnya invasi Athena ke Sisilia tahun 415-413 SM.



Masyarakat sering membicarakan keberadaan Atlantis selama Era Klasik, namun umumnya tidak mempercayainya dan terkadang menjadikannya bahan lelucon. Kisah Atlantis kurang diketahui pada Abad Pertengahan, namun, pada era modern, cerita mengenai Atlantis ditemukan kembali.

Sejarah Asal Usul Atlantis
Legenda yang berkisah tentang "Atlantis", pertama kali ditemui dalam karangan filsafat Yunani kuno: Dua buah catatan dialog Plato (427-347 SM) yakni: buku Critias dan Timaeus.

Pada buku Timaeus, Plato berkisah: Di hadapan "Selat Mainstay Haigelisi, ada sebuah pulau yang sangat besar, dari sana kalian dapat pergi ke pulau lainnya, di depan pulau-pulau itu adalah seluruhnya daratan yang dikelilingi laut samudera, itu adalah kerajaan Atlantis. Ketika itu Atlantis baru akan melancarkan perang besar dengan Athena, namun di luar dugaan Atlantis tiba-tiba mengalami gempa bumi dan banjir, tidak sampai sehari semalam, tenggelam sama sekali di dasar laut, negara besar yang melampaui peradaban tinggi, lenyap dalam semalam.

Dalam legenda, yang mendirikan kerajaan Atlantis adalah dewa laut Poseidon. Di atas sebuah pulau, ada seorang gadis muda yang kedua orang tuanya meninggal, Poseidon memperistri gadis muda itu dan melahirkan lima anak kembar, kemudian Poseidon membagi keseluruhan pulau menjadi 10 wilayah, masing-masing diserahkan pada 10 anak untuk menguasai, dan anak sulung ditunjuk sebagai penguasa tertinggi. Karena anak sulung lelaki ini bernama Atlan, oleh karenanya menyebut nama negeri tersebut sebagai kerajaan "Atlantis".

Satu bagian dalam dialog buku Critias, tercatat kisah Atlantis yang dikisahkan oleh adik sepupu Critias. Critias adalah murid dari ahli filsafat Socrates, tiga kali ia menekankan keberadaan Atlantis dalam dialog. Kisahnya berasal dari cerita lisan Joepe yaitu moyang lelaki Critias, sedangkan Joepe juga mendengarnya dari seorang penyair Yunani bernama Solon ( 639-559 SM). Solon adalah yang paling bijaksana di antara 7 mahabijak Yunani kuno, suatu kali ketika Solon berkeliling Mesir, dari tempat pemujaan makam leluhur mengetahui legenda Atlantis. Catatan dalam dialog, secara garis besar seperti berikut ini:

"Ada sebuah daratan raksasa di atas Samudera Atlantik arah barat Laut Tengah yang sangat jauh, yang bangga dengan peradabannya yang menakjubkan. Ia menghasilkan emas dan perak yang tak terhitung banyaknya: istana dikelilingi oleh tembok emas dan dipagari oleh dinding perak. Dinding tembok dalam istana bertakhtakan emas, cemerlang dan megah. Di sana, tingkat perkembangan peradabannya memukau orang. Memiliki pelabuhan dan kapal dengan perlengkapan yang sempurna, juga ada benda yang bisa membawa orang terbang. Kekuasaannya tidak hanya terbatas di Eropa, bahkan jauh sampai daratan Afrika. Setelah dilanda gempa dahsyat, tenggelamlah ia ke dasar laut beserta peradabannya, juga hilang dalam ingatan orang-orang."

Penyelidikan Arkeolog
Menurut perhitungan versi Plato waktu tenggelamnya kerajaan Atlantis, kurang lebih 11.150 tahun yang silam. Plato pernah beberapa kali mengatakan, keadaan kerajaan Atlantis diceritakan turun-temurun. Sama sekali bukan rekaannya sendiri. Plato bahkan pergi ke Mesir minta petunjuk biksu dan rahib terkenal setempat waktu itu. Guru Plato yaitu Socrates ketika membicarakan tentang kerajaan Atlantis juga menekankan, karena hal itu adalah nyata, nilainya jauh lebih kuat dibanding kisah yang direkayasa.

Jika semua yang diutarakan Plato memang benar-benar nyata, maka sejak 12.000 tahun silam, manusia sudah menciptakan peradaban. Namun di manakah kerajaan Atlantis itu? Sejak ribuan tahun silam orang-orang menaruh minat yang sangat besar terhadap hal ini. Hingga abad ke-20 sejak tahun 1960-an, laut Bermuda yang terletak di bagian barat Samudera Atlantik, di kepulauan Bahama, dan laut di sekitar kepulauan Florida pernah berturut-turut diketemukan keajaiban yang menggemparkan dunia.

Suatu hari di tahun 1968, kepulauan Bimini di sekitar Samudera Atlantik di gugusan Pulau Bahama, laut tenang dan bening bagaikan kaca yang terang, tembus pandang hingga ke dasar laut. Beberapa penyelam dalam perjalanan kembali ke kepulauan Bimini, tiba-tiba ada yang menjerit kaget. Di dasar laut ada sebuah jalan besar! Beberapa penyelam secara bersamaan terjun ke bawah, ternyata memang ada sebuah jalan besar membentang tersusun dari batu raksasa. Itu adalah sebuah jalan besar yang dibangun dengan menggunakan batu persegi panjang dan poligon, besar kecilnya batu dan ketebalan tidak sama, namun penyusunannya sangat rapi, konturnya cemerlang. Apakah ini merupakan jalan posnya kerajaan Atlantis?

Awal tahun '70-an, sekelompok peneliti telah tiba di sekitar kepulauan Yasuel, Samudera Atlantik. Mereka telah mengambil inti karang dengan mengebor pada kedalaman 800 meter di dasar laut, atas ungkapan ilmiah, tempat itu memang benar-benar sebuah daratan pada 12.000 tahun silam. Kesimpulan yang ditarik atas dasar teknologi ilmu pengetahuan, begitu mirip seperti yang dilukiskan Plato! Namun, apakah di sini tempat tenggelamnya kerajaan Atlantis?

Tahun 1974, sebuah kapal peninjau laut Uni Soviet telah membuat 8 lembar foto yang jika disarikan membentuk sebuah bangunan kuno mahakarya manusia! Apakah ini dibangun oleh orang Atlantis?

Tahun 1979, ilmuwan Amerika dan Perancis dengan peranti instrumen yang sangat canggih menemukan piramida di dasar laut "segitiga maut" laut Bermuda. Panjang piramida kurang lebih 300 meter, tinggi kurang lebih 200 meter, puncak piramida dengan permukaan samudera hanya berjarak 100 meter, lebih besar dibanding piramida Mesir. Bagian bawah piramida terdapat dua lubang raksasa, air laut dengan kecepatan yang menakjubkan mengalir di dasar lubang.

Piramida besar ini, apakah dibangun oleh orang-orang Atlantis? Pasukan kerajaan Atlan pernah menaklukkan Mesir, apakah orang Atlantis membawa peradaban piramida ke Mesir? Benua Amerika juga terdapat piramida, apakah berasal dari Mesir atau berasal dari kerajaan Atlantis?

Tahun 1985, dua kelasi Norwegia menemukan sebuah kota kuno di bawah areal laut "segitiga maut". Pada foto yang dibuat oleh mereka berdua, ada dataran, jalan besar vertikal dan horizontal serta lorong, rumah beratap kubah, gelanggang aduan (binatang), kuil, bantaran sungai dll. Mereka berdua mengatakan: "Mutlak percaya, yang kami temukan adalah Benua Atlantik! Sama persis seperti yang dilukiskan Plato!" Benarkah itu?

Yang disayangkan, piramida dasar laut segitiga Bermuda, berhasil diselidiki dari atas permukaan laut dengan menggunakan instrumen canggih, hingga kini belum ada seorang pun ilmuwan dapat memastikan apakah sebuah bangunan yang benar-benar dibangun oleh tenaga manusia, sebab mungkin saja sebuah puncak gunung bawah air yang berbentuk limas.

Foto peninggalan bangunan kuno di dasar laut yang diambil tim ekspedisi Rusia, juga tidak dapat membuktikan di sana adalah bekas tempat kerajaan Atlantis. Setelah itu ada tim ekspedisi menyelam ke dasar samudera jalan batu di dasar lautan Atlantik Pulau Bimini, mengambil sampel "jalan batu" dan dilakukan penelitian laboratorium serta dianalisa. Hasilnya menunjukkan, bahwa jalan batu ini umurnya belum mencapai 10.000 tahun. Jika jalan ini dibuat oleh bangsa kerajaan Atlantis, setidak-tidaknya tidak kurang dari 10.000 tahun. Mengenai foto yang ditunjukkan kedua kelasi Norwegia itu, hingga kini pun tidak dapat membuktikan apa-apa.

Beberapa Perkiraan Lokasi
Tahun 1882 seorang peneliti yang bernama Ignatius L. Donnelly menerbitkan karya yang berjudul Atlantis: The Antediluvian World. Dalam karyanya ini Donelly mengulas tentang keberadaan Atlantis berdasarkan teori Plato. Selain itu ia menegaskan adanya hubungan antara Atlantis dan Aztlan (tempat tinggal nenek moyang suku Aztek). Ia mengklaim bahwa suku Aztek menunjuk ke timur Karibia sebagai bekas lokasi Aztlan.

Mediterania
Setelah era Donelly muncul lebih banyak lagi teori-teori tentang kemungkinan lokasi Atlantis yang justru tidak menunjuk langsung ke lokasi Atlantis yang sebenarnya. Hal ini terjadi karena para pengusung teori-teori tersebut membandingkan karakteristik- karakteristik suatu lokasi yang dianggap mempunyai kesamaan dengan karakteristik Atlantis (seperti: keadaan air, bencana besar yang menyebabkan kehancuran dan periode waktu/masa yang relevan). Namun sayang, tidak ada satu pun yang berhasil dibuktikan sebagai lokasi Atlantis yang sesungguhnya.

Lokasi-lokasi yang disebut-sebut memiliki kesamaan karakteristik dengan Atlantis di antaranya adalah sebuah lokasi di dekat Laut Mediterania yang terdiri dari pulau-pulau Sardinia, Creta and Santorini, Siprus, Malta, dan Ponza; sejumlah kota seperti Troy, Tartessos, dan Tantalus (propinsi Manisa, Turki); Kepulauan Canary; Daratan Sinai atau Kanaan di Israel; dan wilayah Pharos di Mesir. Letusan Thera besar pada abad ke-17 atau ke-16 SM yang menyebabkan tsunami besar diduga para ahli menghancurkan peradaban Minoa di sekitar pulau Kreta yang semakin meningkatkan kepercayaan bahwa bencana ini mungkin merupakan bencana yang menghancurkan Atlantis.

Di luar Kawasan Mediterania
Sementara lokasi-lokasi lain di luar Mediterania yang diperkirakan sebagai Atlantis bervariasi mulai dari daratan Andalusia, Antartika, di bawah Segitiga Bermuda, Laut Karibia, Laut Hitam, Laut Azov, Swedia, dan Irlandia.

Beberapa wilayah di Samudra Pasifik dan Hindia juga telah diusulkan, termasuk Indonesia, Malaysia atau keduanya (Sundaland), selain itu ada kisah tentang benua "Kumari Kandam" yang hilang di India yang dihubung-hubungkan dengan Atlantis. Kuba dan Bahama termasuk pula yang pernah disebut-sebut sebagai Atlantis. Bahkan ada yang memercayai wilayah Atlantis terbentang dari Spanyol hingga ke kawasan Amerika Tengah. Teori yang lain menyebut Filipina karena di negara ini terdapat sisa-sisa gunung berapi yang mirip dengan gunung berapinya Atlantis.

Atlantis dan Nazi
Konsep Atlantis sempat menarik perhatian para teoris Nazi. Pada tahun 1938, Komandan pasukan SS Nazi, Heinrich Himmler, mengorganisir pencarian di Tibet untuk menemukan sisa bangsa Atlantis putih. Menurut Julius Evola (Revolt Against the Modern World, 1934), bangsa Atlantis adalah manusia super (Übermensch) Hyperborea—Nordik yang berasal dari Kutub Utara. Alfred Rosenberg (The Myth of the Twentieth Century, 1930) juga mengemukakan teori tentang kepala ras "Nordik-Atlantis" atau "Arya-Nordik".

Atlantis itu Indonesia?
Yang lebih menghebohkan lagi adalah penelitian yang dilakukan oleh Aryso Santos, seorang ilmuwan asal Brazil. Santos menegaskan bahwa Atlantis itu adalah wilayah yang sekarang ini disebut Indonesia. Dalam penelitiannya selama 30 tahun yang ditulis dalam sebuah buku Atlantis, The Lost Continent Finally Found, The Definitifve Localization of Plato’s Lost Civilization, dia menampilkan 33 perbandingan, seperti luas wilayah, cuaca, kekayaan alam, gunung berapi, dan cara bertani, yang akhirnya menyimpulkan bahwa Atlantis itu adalah Indonesia. Sistem terasisasi sawah yang khas Indonesia, menurutnya, ialah bentuk yang diadopsi oleh Candi Borobudur, Piramida di Mesir, dan bangunan kuno Aztec di Meksiko.

Santos menetapkan bahwa pada masa lalu Atlantis itu merupakan benua yang membentang dari bagian selatan India, Sri Lanka, Sumatra, Jawa, Kalimantan, terus ke arah timur dengan Indonesia (yang sekarang) sebagai pusatnya. Di wilayah itu terdapat puluhan gunung berapi yang aktif dan dikelilingi oleh samudera yang menyatu bernama Orientale, terdiri dari Samudera Hindia dan Samudera Pasifik.

Sedangkan menurut Plato Atlantis merupakan benua yang hilang akibat letusan gunung berapi yang secara bersamaan meletus. Pada masa itu sebagian besar bagian dunia masih diliput oleh lapisan-lapisan es (era Pleistocene). Dengan meletusnya berpuluh-puluh gunung berapi secara bersamaan yang sebagian besar terletak di wilayah Indonesia (dulu) itu, maka tenggelamlah sebagian benua dan diliput oleh air asal dari es yang mencair. Di antaranya letusan gunung Meru di India Selatan dan gunung Semeru/Sumeru/Mahameru di Jawa Timur. Lalu letusan gunung berapi di Sumatera yang membentuk Danau Toba dengan pulau Samosir, yang merupakan puncak gunung yang meletus pada saat itu. Letusan yang paling dahsyat di kemudian hari adalah gunung Krakatau (Krakatoa) yang memecah bagian Sumatera dan Jawa dan lain-lainnya serta membentuk selat dataran Sunda.

Santos berbeda dengan Plato mengenai lokasi Atlantis. Ilmuwan Brazil itu berargumentasi, bahwa pada saat terjadinya letusan berbagai gunung berapi itu, menyebabkan lapisan es mencair dan mengalir ke samudera sehingga luasnya bertambah. Air dan lumpur berasal dari abu gunung berapi tersebut membebani samudera dan dasarnya, mengakibatkan tekanan luar biasa kepada kulit bumi di dasar samudera, terutama pada pantai benua. Tekanan ini mengakibatkan gempa. Gempa ini diperkuat lagi oleh gunung-gunung yang meletus kemudian secara beruntun dan menimbulkan gelombang tsunami yang dahsyat. Santos menamakannya Heinrich Events.

Dalam usaha mengemukakan pendapat mendasarkan kepada sejarah dunia, tampak Plato telah melakukan dua kekhilafan, pertama mengenai bentuk/posisi bumi yang katanya datar. Kedua, mengenai letak benua Atlantis yang katanya berada di Samudera Atlantik yang ditentang oleh Santos. Penelitian militer Amerika Serikat di wilayah Atlantik terbukti tidak berhasil menemukan bekas-bekas benua yang hilang itu.

Namun, ada beberapa keadaan masa kini yang antara Plato dan Santos sependapat. Yakni pertama, bahwa lokasi benua yang tenggelam itu adalah Atlantis dan oleh Santos dipastikan sebagai wilayah Republik Indonesia. Kedua, jumlah atau panjangnya mata rantai gunung berapi di Indonesia. Di antaranya ialah Kerinci, Talang, Krakatoa, Malabar, Galunggung, Pangrango, Merapi, Merbabu, Semeru, Bromo, Agung, Rinjani. Sebagian dari gunung itu telah atau sedang aktif kembali.

Sayangnya, teori mengenai Atlantis adalah Indonesia banyak disanggah dan dibantah oleh para ahli dan karenanya teori ini masih dianggap lemah dan butuh penelitian lebih lanjut.

Atlantis dalam seni, sastra dan budaya
Legenda Atlantis telah banyak dimunculkan dalam buku, film, serial televisi, permainan video, lagu dan karya lainnya. Contoh Atlantis dalam film adalah serial televisi Stargate Atlantis dan film animasi Disney Atlantis: The Lost Empire. Permainan video pertama Tomb Raider menampilkan Atlantis sebagai basis cerita dan lokasi untuk akhir cerita.

Ada atau Tiada?
Di masa depan, tidak tertutup kemungkinan akan muncul lagi teori-teori Atlantis yang baru dan dengan demikian tentu saja lokasi-lokasi yang disarankan akan lebih bervariasi. Dalam dunia ilmu pengetahuan sebuah teori baru pasti akan disanggah oleh teori lainnya. Nah, melihat semakin rumitnya perdebatan tentang Atlantis ini mungkin akan muncul sebuah pertanyaan: Atlantis itu (sebenarnya) Ada atau Tiada? Menurut anda, bagaimana?
Continue reading Nyatakah Atlantis?

Lazarus Sindrom: Seorang Mati Bisa Hidup Kembali

Dalam kasus klasik lazarus sindrom, seorang yang secara medis telah divonis mati sedang disiapkan untuk dimakamkan tiba-tiba mulai bernafas lagi. Secara mengejutkan dan dengan pikiran yang penuh dengan kata-kata tentang ketidakmungkinan dalam benak kita, seseorang tersebut mulai bernafas lagi. Hal langka ini bisa terjadi walaupun sudah dinyatakan meninggal, beberapa hari sebelum seseorang itu bernafas lagi.

Sebagai contoh kasus, Pekerja rumah duka di kota Cali, Kolombia mendapat kejutan ketika perempuan berumur 45 Tahun tiba-tiba mulai bernafas lagi dan bergerak ketika dirinya dipersiapkan untuk dimakamkan.



Media lokal menyatakan wanita ini telah dinyatakan mati, namun dalam kasus yang dalam bahasa kedokteran disebut Lazaros Sindrom, wanita itu tidak benar-benar mati.

Lazaros Sindrom atau kembali bekerjanya sirkulasi darah secara spontan setelah upaya medis dinilai telah gagal untuk menyelamatkannya. Nama sindrom ini diambil dari nama seorang tokoh yang dibangkitkan dari kematianya oleh Yesus atau Nabi Isa as. Selama di dunia ini, kasus lazarus sindrom pernah terjadi kurang lebih sebanyak 38 kali.

Haha, saya berfikir, kasian sekali penderita lazarus sindrom yang sadarnya terlampau telat karena ia baru bernafas kembali ketika ia dimakamkan. Jadi, bisa jadi ketika kita lewat kuburan tiba-tiba mendengar suara “tolong, tolong!!” mungkin saja dia adalah penderita lazarus sindrom yang sial. Bernafas lagi setelah dikubur. Ya jika tidak, berarti itu fenomena alam kubur semata saja yang dipertunjukan Allah swt kepada kita agar kita bertaubat.
Continue reading Lazarus Sindrom: Seorang Mati Bisa Hidup Kembali
, ,

7 Insiden UFO Terkenal yang Jarang Diketahui

Banyak sekali kejadian yang menyangkut tentang keberadaan kehidupan lain di bumi kita. Hal ini menimbulkan banyak presepsi. Ada pihak yang pro, ada pula pihak yang kontra. Namun, dengan banyaknya peristiwa yang tak terjelaskan, menimbulkan keyakinan bahwa kita memang tidak sendiri di alam semesta ini. Dari semua kejadian itu, disusun daftar 7 Insiden UFO terkenal. Berikut ini adalah rinciannya. 

1. THE PHOENIX LIGHTS
The Phoenix Lights (kadang-kadang disebut sebagai “Lights Over Phoenix”) adalah serangkaian fenomena optik/cahaya yang terlihat luas (umumnya disebut benda terbang tak dikenal atau UFO) yang terjadi di langit di atasAmerika negara bagian Arizona dan Nevada, dan negara Sonora di Meksiko 13 Maret 1997. Kejadian ini terulang kembali dan terjadi pada tanggal 6 Februari 2007, dan direkam oleh stasiun TV Fox News setempat. Logikanya, jika kantor berita independen seperti Fox News yang melaporkan, maka sebutan hoax untuk kejadian ini sangatlah kecil.

Sebuah kejadian serupa terjadi pada 21 April 2008. Insiden ini kemudian dikait-kaitkan pada balon helium. Deskripsi dari fenomena lampu ini bervariasi, dilihat oleh ribuan orang pada pukul 19:30-22:30 MST, bertempat sekitar 300 mil, dari garis Nevada, melalui Phoenix, ke tepi Tucson. Ada dua peristiwa yang berbeda yang terlibat dalam insiden ini: formasi segitiga lampu terlihat melewati negara Amerika, dan serangkaian lampu stasioner yang terlihat di wilayah Phoenix. Fife Symington, gubernur pada saat itu, adalah salah satu saksi untuk kejadian ini.

2. NAZI UFO
Menurut discaircraft.greyfalcon.us tahun 1939 sebuah SS mendesain sebuah unit revolusioner tenaga elektro-magnetik-gravitasi (EMG) yang meningkatkan mesin energi bebas Hans Coler dalam energi Konverter yang digabung dengan generator Van De Graaf dan dinamo berputar Marconi (tangki bola merkuri) untuk membuat bidang elektromagnetik yang berputar kuat yang mempengaruhi masa gravitasi dan reduksi”.

Tahun 1939 SS memproduksi dua prototipe piring terbang bertenaga EMG yang disebut Haunebu I dengan diameter 24.95 meter dan mampu menempuh kecepatan 4.800 km/jam dan kecepatan puncak teoritis 17.000 km/jam. Piring terbang tersebut dilengkapi dengan senapan kembar 60mm.

Tahun 1942, diameter tersebut diperbesar menjadi 26 meter untuk Haunebu II yang dapat menempuh kecepatan 6.000 km/jam (secara teoritis lebih dari 21.000 km/jam). Pada 1944, pesawat ini diuji secara penuh dan diberi nama Haunebu II Do-Stra (Dornier STRAtosphären Flugzeug). Haunebu III muncul sepanjang tahun 1945.

Dari tahun 1940 hingga 1945 sebuah seri Haunebus, Vrils dan RFZs (“Rundflugzeug” berarti “Pesawat Melingkar”) diproduksi serempak. Beberapa prototipe tersebut tertangkap oleh Amerika dan Soviet, bersamaan dengan ilmuan yang mendampingi A.S. dibawah Operasi Paperclip. Barangkali oleh mantan ilmuan Amerika dan Nazi 1946 memulai bekerja pada proyek piring terbang dan, menurut pengamatan, dari tahun 1947 kedepan penampakan “BETA” menjadi lebih biasa di A.S.

Pernyataan piring terbang non-fiksi milik Nazi paling awal muncul menjadi serial artikel oleh dan tentang turbin Italia oleh tenaga ahli Giuseppe Belluzzo. Minggu-minggu berikutnya, Ilmuan Jerman Rudolph Schriever mengklaim telah merancang piring terbang selama periode Nazi.
Insinyur penerbangan Roy Fedden mengatakan bahwa satu-satunya pesawat yang dapat mendekati kemampuan yang ditunjukkan piring terbang adalah sesuatu yang dirancang oleh Jerman hingga akhir perang. Fedden juga menambahkan bahwa Jerman bekerja pada jumlah yang sangat tidak lazim pada proyek penerbangan, meskipun ia tidak sungguh-sungguh dalam pendapatnya.

Sir Roy Feddon, Pemimpin Misi Teknikal ke Jerman untuk Mentri Produksi Pesawat, pada tahun 1945 menyatakan:
Saya telah cukup melihat desain dan rencana produksi mereka dan menunjukkan bahwa mereka (Jerman) telah siap memulai perang selama beberapa bulan, kita telah dihadapkan dengan peralatan yang seluruhnya baru dan rancangan mematikan dalam perang udara.

Tahun 1956, Kapten Edward J. Ruppelt, Pemimpin Proyek Angkatan Udara A.S. Bluebook, menyatakan sebagai berikut:
Ketika PD II berakhir, Jerman memiliki beberapa jenis pesawat dan peluru kendali radikal yang sedang dalam perancangan. Kebanyakan merupakan taktik yang paling dipersiapkan, namun pesawat tersebut merupakan satu-satunya pesawat yang diketahui yang mendekati penampilan obyek yang dilaporkan sebagai BETA yng sedang diteliti.

Buku oleh Pauwels dan Bergier
Buku tahun 1967 oleh Louis Pauwels dan Jacques Bergier membuat banyak klaim menakjubkan tentang Perkumpulan Vril di Berlin. Beberapa penulis berikutnya, seperti Jan van Helsing, Norbert-Jürgen Ratthofer, dan Vladimir Terziski, yang telah menyelesaikan karya mereka, menghubungkan Perkumpulan Vril dengan BETA. Bersamaan dengan klaim mereka, mereka menulis bahwa perkumpulan tersebut membuat hubungan dengan ras alien dan mendedikasikan alien untuk membuat pesawat luar angkasa yang dapat menjangkau alien. Bersamaan dengan Perkumpulan Thule dan Partai Nazi, mereka merancang serangkaian prototipe piring terbang. Dengan kekalahan Nazi, perkumpulan tersebut menurut dugaan pergi bermarkas di Antartika dan lanyap.

Terziski, Insinyur Bulgaria yang mendaftarkan dirinya sebagai presiden American Academy of Dissident Sciences, mengklaim bahwa Jerman berkolaborasi dalam riset pesawat maju mereka dengan Kekuatan Axis Italia dan Jepang, dan melanjutkan usaha luar angkasa mereka setelah perang dari Swabia Baru. Dia menulis bahwa Jerman mendarat di Bulan ketika awal 1942 dan berlindung di markas bawah tanah di sana. Ketika Rusia dan Amerika mendarat rahasia di bulan tahu 1950-an, kata Terziski, mereka masih bertahan pada markas operasi ini. Menurut Terziski, “terdapat atmosfir, air dan vegetasi di Bulan,” ketika NASA merahasiakan keberadaan dunia ketiga dari eksplorasi bulan. Terziski has been accused of fabricating his video and photographic evidence.

Cara pemasaran Ernst Zündel
Ketika Anti-Holocaust Jerman Ernst Zündel memulai Samisdat Publishers di tahun 1970-an, dia awalnya bekerja pada komunitas UFOlogi, yang kemudian pada puncak penerimaan publik.

Kajian utamanya buku miliknya merupakan klaim bahwa piring terbang merupakan senjata rahasia Nazi yang muncul dari markas bawah tanah di Antartika, dari dimana keinginan Nazi menguasai dunia.Zündel juga menjual (sekitar $9999) untuk kududukan tim eksplorasi yang berlokasi di markas bawah tanah.Beberapa orang yang mewawancarai Zündel tentang klaim materi ini bahwa dia secara pribadi mengakui itu merupakan hoax yang disengaja untuk membangun kemasyarakatan Samisdat, meskipun ia masih mempertahankannya hingga akhir 2002.

Buku Miguel Serrano
Tahun 1978 Miguel Serrano, seorang Diplomat Chili dan Simpatisan Nazi, menerbitkan The Golden Band, dimana dia mengklaim bahwa Adolf Hitler merupakan seorang avatar Vishnu dan kemudian berkomunikasi dengan dewa Hyperborean di markas bawah tanah Antartika. Serrano memprediksi bahwa Hitler mungkin memimpin armada BETA dari markas tersebut untuk menetapkan Reich keempat.

3. BELGIAN UFO WAVE
Gelombang UFO Belgia mengacu pada serangkaian penampakan UFO segitiga di Belgia, yang berlangsung dari tanggal 29 November 1989 sampai April 1990.

Gelombang UFO Belgia memuncak dengan peristiwa malam pada tanggal 30 / 31 Maret 1990. Pada malam itu objek tidak dikenal terlacak oleh radar, difoto, dan terlihat oleh 13.500 orang, 2.600 orang di antaranya mengajukan laporan tertulis yang menggambarkan secara rinci apa yang mereka lihat. Menyusul insiden itu angkatan udara Belgia merilis sebuah laporan yang merinci peristiwa malam itu.

Pada sekitar pukul 23:00 tanggal 30 Maret pengawas untuk Pusat Kendali Laporan (CRC) di Glons menerima laporan bahwa tiga cahaya yang tidak biasa terlihat bergerak menuju Thorembais-Gembloux yang terletak di Tenggara Brussels. Cahaya dilaporkan lebih cerah daripada bintang, perubahan warna antara merah, hijau dan kuning, dan tampaknya tetap pada titik yang membentuk segitiga sama sisi. Pada titik ini Glons CRC meminta Gendarmerie Wavre mengirimkan patroli untuk mengkonfirmasi penglihatan.

Sekitar 10 menit kemudian cahaya yang lain muncul, terlihat bergerak menuju segitiga pertama. Pada sekitar 23:30 Gendarmerie Wavre telah mengkonfirmasi penampakan awal dan Glons CRC telah mampu mengamati fenomena di radar. Setelah pelacakan sasaran dan setelah menerima konfirmasi radar kedua dari Traffic Control Center di Semmerzake, Glons CRC memberi perintah kepada dua pesawat tempur F-16 dari Pangkalan Udara Beauvechain lama sebelum tengah malam.

Sepanjang kali ini fenomena ini masih jelas terlihat dari bumi, dengan saksi yang menggambarkan seluruh formasi yang mempertahankan posisi mereka yang relatif stabil sambil bergerak perlahan di langit. Saksi juga melaporkan dua cahaya redup menuju kotamadya Eghezee menampilkan gerakan tidak menentu mirip dengan set kedua cahaya tak dikenal tersebut.

Pada tiga kesempatan mereka berhasil mendapatkan mengunci UFO selama beberapa detik tetapi setiap kali target berubah posisi dengan kecepatan yang sangat cepat, penguncian target menjadi gagal. Selama kunci radar pertama, target dipercepat dari 240 km / jam ke lebih dari 1.770 km / jam saat mengganti ketinggian dari 2.700 m sampai 1.500 m, kemudian sampai dengan 3.350 m sebelum turun ke tingkat “hampir mendarat”.

4. TR-3B
 TR-3B adalah sebuah pesawat yang berbentuk segitiga yang terlihat diatas Danau Croom dan dengan ajaib berhenti tepat diatasnya dan melawan hukum gravitasi. pesawat ini adalah hasil dari percobaan yang disebut Project Aurora, sebuah proyek yang diadakan untuk meneliti tentang mesin UFO dan membuatnya. 


5. HESSDALEN LIGHT
Hessdalen Light adalah cahaya aneh yang biasanya terlihat di lembah Hessdalen, Norwegia. Cahaya ini sudah dikenal dan telah dicatat dan dipelajari oleh fisikawan. Satu penjelasan dari fenomena ini adalah proses pembakaran tidak sempurna yang dipahami terjadi di dalam udara yang melibatkan awan debu dari lantai lembah berisi skandium. Beberapa penampakan, meskipun, telah diidentifikasi sebagai mispersepsi badan astronomi, pesawat terbang, lampu mobil, dan fatamorgana.

Hessdalen adalah sebuah lembah kecil di bagian tengah Norwegia. Pada akhir 1981 sampai 1984, penduduk Lembah menjadi prihatin dan khawatir tentang cahaya aneh tersebut. Dijelaskan bahwa cahaya ini juga muncul di lokasi lain di seluruh lembah. Ratusan cahaya telah diamati. Pada puncaknya, ada sekitar 20 laporan seminggu.

Proyek Hessdalen didirikan pada musim panas tahun 1983. Sebuah penelitian lapangan dilakukan antara 21 January dan 26 February 1984. Lima puluh tiga pengamatan cahaya telah dilakukan selama penyelidikan lapangan. Anda dapat membaca rincian dalam laporan teknis. Ada penyelidikan lapangan tambahan pada musim dinginyahun 1985.

Cahaya misterius itu masih bisa diamati di Lembah Hessdalen, tapi frekuensi mereka telah menurun menjadi sekitar 20 pengamatan setahun. Sebuah stasiun pengukuran otomatis disiapkan dalam Hessdalen pada bulan Agustus 1998.

5. THE RENDLESHEN FOREST INCIDENT

Laporan ini terjadi Desember 1980 dan menjadi salah satu kasus UFO terhangat. Dalam dokumen tersebut diceritakan Kolonel Charles Halt, seorang personel angkatan udara Amerika Serikat menceritakan kedua rekannya mengaku melihat cahaya aneh berbentuk segitiga dan berwarna metalik yang keluar dari hutan di dekat pangkalan Amerika Serikat di Inggris, RAF Woodbridge. Sayangnya kasus tersebut ditutup. Menteri Pertahanan Inggris tak mampu menjelaskan kasus tersebut. Ditambah lagi para penyelidik tidak menemukan adanya bukti pada radar pertahan mereka.

Kira-kira pada pukul tiga pagi pada 26 Desember 1980, seorang petugas patroli keamanan yang berada di dekat Gerbang Timur di RAF Woodbridge melaporkan melihat sebuah benda terbang aneh di kegelapan hutan. Mulanya, petugas tersebut melihat sejumlah cahaya aneh yang bergerak melewati pepohonan, sebagaimana halnya cahaya terang dari obyek yang tidak dikenal.

Beberapa waktu kemudian setelah pukul 4 pagi, polisi setempat juga dihubungi untuk ke tempat tersebut namun ia melaporkan bahwa cahaya yang dapat dilihat hanyalah cahaya yang berasal dari sebuah mercu suar yang berada di dekat pangkalan.

Beberapa pilot yang berada di sana malam itu lalu mengaku melihat sebuah obyek metalik yang berbentuk seperti kerucut dan tertutupi kabut kuning. Benda itu dilaporkan melayang di atas area terbuka di dalam hutan. UFO tersebut mendenyutkan cahaya merah di bagian atas dan serangkaian cahaya biru di bagian bawahnya. Salah seorang pilot mengklaim telah melihat roda pendaratan berbentuk segitiga pada obyek tersebut dimana obyek itu meninggalkan tiga jejak di tanah yang dilihat pada keesokan harinya.

Para pilot juga melaporkan bahwa obyek melayang yang aneh itu nampak bergerak menjauhi mereka ketika mereka mendekatinya. Para pilot mengikuti obyek tersebut sepanjang obyek itu melayang di atas padang di dekatnya. UFO tersebut lalu menghilang di langit malam, demikian tulis sebuah situs.

Pada saat istirahat siang, para pilot kembali ke area terbuka kecil di hutan tersebut dimana UFO itu pertama kali terlihat. Mereka menemukan tiga jejak kecil dengan pola segitiga, juga tanda bekas terbakar dan dahan yang rusak di pohon-pohon di dekatnya. Mereka juga menemukan radiasi dengan tingkat sangat tinggi di tempat dimana dahan-dahan rusak. Pada pukul 10.30 pagi, polisi setempat dihubungi kembali, kali ini agar melihat jejak-jejak di atas tanah. Polisi Inggris menyimpulkan bahwa jejak-jejak itu kemungkinan berasal dari sejenis hewan, demikian menurut situs tersebut.

Pada 28 Desember malam, Letkol Charles Halt, yang waktu itu menjabat sebagai wakil komandan pangkalan, membentuk sebuah tim besar pilot untuk menyelidiki penampakan tersebut dan berharap dapat mengakhiri rumor.

Sebaliknya, Halt dan timnya menyelidiki UFO lainnya. Mereka menduga telah berjumpa dengan sebuah “cahaya seperti matahari berwarna merah” yang bergerak dan berdenyut kira-kira di hutan Rendlesham. UFO tersebut kemudian memisahkan diri menjadi lima obyek putih dan menghilang di langit malam. Segera setelah itu, para pilot memperhatikan tiga obyek seperti bintang yang bermanuver di langit, yang kadang menyorotkan cahaya ke bawah.

Ketika dalam penyelidikan, sebuah cahaya yang menyorot terlihat melewati padang menuju timur, hampir satu jalur dengan rumah pertanian di sekitar tempat itu. Halt juga merekam ceritanya tentang apa yang ia lihat waktu itu dengan menggunakan tape recorder.

Menurut salah sebuah keterangan, makhluk alien kecil dengan kepala melengkung seperti kubah diduga keluar dari UFO dan Kolonel Gordon Williams berkomunikasi dengannya menggunakan bahasa isyarat, seperti yang ada di film “Close Encounters of the Third Kind”. Bagaimanapun, cerita ini datang dari rumor yang tidak jelas.

Sebagai bagian dari legenda insiden Hutan Rendlesham, para pilot diduga diwawancarai dan diperintahkan oleh atasan mereka untuk tutup mulut tentang apa yang mereka lihat. Salah satu saksi mata mengkalim telah diperintahkan untuk menandatangani sebuah dokumen yang menyatakan bahwa UFO terebut adalah sungguh sebuah cahaya mercu suar.

Namun dalam beberapa tahun terakhir, sejumlah saksi mata tampil menceritakan apa yang mereka lihat. Tayangan dari AMerika “Unsolved Mysteries” dan “UFO Hunters” dari History Channel telah membuat acara mengenai peristiwa Hutan Rendlesham. Para jurnalis Inggris juga melihat apa yang terjadi.

Kini, hutan tersebut nampak berbeda dengan tahun 1980 karena badai besar yang menghantam Inggris pada tahun 1987. Namun, di sana ada jejak UFO yang memberitahukan kepada para pengunjung mengenai apa yang terjadi pada malam yang dingin di bulan Desember 1980.

6. MEXICAN UFO INCIDENT 2004
Pada tanggal 13 Mei 2004 Jaime Maussan merilis wawancara dari pilot Angkatan Udara Meksiko yang memperlihatkan cuplikan-cuplikan video inframerah dari patroli udara militer pada 5 Maret 2004 terhadap penyelundupan narkoba, yang menunjukkan sedikitnya 11 “bola” yang sangat panas yang bergerak secara tidak beraturan dengan kecepatan sangat jelas.

Lokasi: Lebih dari negara Campeche, Meksiko. Obyek tidak dapat dilihat dengan mata telanjang, awak kapal mengkonfirmasi setiap kontak radar dengan objek yang bersangkutan. Para kru Bagaimanapun, mengambil kontak radar awal dari suatu obyek bergerak pada 60 mph yang kemudian digambarkan sebagai sebuah truk yang berjalan sendirian di jalan raya.

Target Yang Tidak Diketahui Terdeteksi Secara Tidak Disengaja
Merlin mendeteksi lalu lintas yang tidak diketahui pada 10.500 kaki di atas Ciudad del Carmen. Pesawat itu kemudian terbang lebih dekat dengan target yang tidak diketahui untuk merekam dengan peralatan mereka. Mereka melaporkan target yang tidak diketahui mereka ke basis.

7. UFO INCIDENT AT WESTALL HIGH SCHOOL
Insiden Westall UFO adalah peristiwa yang terjadi pada tanggal 6 April 1966 di Melbourne, Victoria, Australia. Sekitar pukul 11:00, selama sekitar 20 menit, lebih dari 200 siswa dan guru di dua sekolah negeri Victoria yang diduga menyaksikan sebuah benda terbang tak dikenal mendarat ke sebuah lapangan yang dipenuhi rumput liar. padang rumput itu berdekatan dengan rumpun pohon pinus di daerah yang dikenal sebagai The Grange (sekarang menjadi cagar alam). Objek kemudian naik ke arah utara-barat atas pinggiran Selatan Clayton, Victoria, Australia.

Continue reading 7 Insiden UFO Terkenal yang Jarang Diketahui