Tampilkan postingan dengan label UFO. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label UFO. Tampilkan semua postingan

29 September 2012

, , ,

Ketika Kapal Ruang Angkasa Mendarat di Bumi

Julius Verne kakek dari semua penulis novel khayalan ilmiah itu telah menjadi penulis yang di terima oleh umum. Fantasi-fantasinya sudah bukan lagi khayalan ilmiah. Para astronot sekarang berkeliling dunia bukan dalam tempo 80 hari melainkan dalam 86 menit. Kita sekarang akan menguraikan apa yang mungkin akan terjadi pada suatu penerbangan imajiner dengan kapal ruang angkasa; namun penerbangan khayalan ini kemungkinannya untuk diadakan akan lebih pendek waktunya dari pada waktu yang diperlukan untuk menyingkat waktu perjalanan keliling dunia gagasan Julius Verne, dari 80 hari menjadi perjalanan kilat 86 menit. Tetapi sebaliknya kita tidak menggunakan ukuran waktu yang sesingkat itu. Lebih baik kalau kita misalkan bahwa kapal ruang angkasa kita akan berangkat menuju ke suatu matahari yang belum dikenal, yang jauhnya membutuhkan waktu penerbangan 150 tahun. Kapal ruang angkasa itu ukurannya sebesar kapal Samudra zaman sekarang dan karenanya berat luncurnya akan seberat 100.000 ton dengan membawa bahan bakar seberat 99.800 ton. jadi berat perlengkapannya 200 ton. Tidak mungkin?


Kita telah mampu merakit kapal ruang angkasa sesuku demi sesuku sambil mengorbitkannya mengitari suatu planit. Namun dalam waktu kurang dari dua puluh tahun, hasil rakitan ini sudah tidak diperlukan lagi, karena ada kemungkinan bagi kita untuk menyiapkan sebuah kapal ruang angkasa raksasa yang akan diluncurkan ke bulan. Di samping itu, penelitian untuk membuat roket pendorong sedang berjalan dengan giatnya, mesin-mesin roket mendatang akan digerakkan oleh tenaga nuklir dan akan bergerak dengan kecepatan yang hampir mendekati kecepatan cahaya.

Suatu metode baru yang hebat dalam peroketan yakni “roket photon” yang akan dicoba. Kemungkinan pelaksanaannya telah dibuktikan dengan mengadakan experimen uji fisik partikel-partikel utamanya satu demi satu. Bahan bakar yang dibawa oleh roket photon akan memungkinkan kecepatan roket mendekati kecepatan cahaya sedemikian rupa, sehingga efek dari relativitas, terutama variasi waktu antara tempat peluncuran dan kapal ruang angkasa dapat bekerja sepenuhnya. Penembakan bahan bakar akan ditransformasikan menjadi radiasi elektromagnit dan di pancarkan dalam bentuk pancaran daya dorong yang berkelompok-kelompok dengan kecepatan cahaya. Secara teori kapal ruang angkasa yang diperlengkapi dengan daya dorong photon dapat mencapai kecepatan 99 persen dari kecepatan cahaya. Dengan kecepatan ini batas-batas pinggiran tata surya kita akan dapat didobrak.

Suatu khayalan yang benar-benar dapat membuat cita-cita menjadi kenyataan. Tetapi kita yang sekarang sedang ada di ambang abad baru hendaknya tidak lupa bahwa langkah-langkah kemajuan teknologi yang dialami kakek nenek kita seperti: “Kereta api, listrik, telegrap, mobil pertama, kapal udara pertama; cukup mengejutkan mereka pada waktu itu. Kita sendiri beberapa tahun atau beberapa puluh tahun yang lalu, baru untuk pertama kalinya mendengar musik lewat radio, melihat TV, berwarna, melihat peluncuran pesawat ruang angkasa, dan melihat para astronot Amerika benar-benar berjalan-jalan di permukaan bulan dan menerima berita serta foto-foto dari satelit yang sedang mengorbit mengitari bumi. Cucu dan cicit kita akan mengadakan wisata antar bintang dan mengadakan penyelidikan kosmos di Perguruan-perguruan Tinggi.

Mari kita ikuti penerbangan kapal ruang angkasa imajiner kita yang sedang menuju ke bintang yang tetap tempatnya dan jauh. Barangkali akan lucu pula kalau kita mencoba membayangkan apa yang dilakukan awak kapal itu untuk menghilangkan waktu lama dalam penerbangan. Mengapa? Karena betapa pun jauhnya jarak yang mereka tempuh dan betapa lambat pun waktu merayap bagi mereka yang tertinggal di bumi, teori relativitas dari Einstein masih tetap berlaku. Mungkin kedengarannya aneh dan tidak masuk akal tapi benar bahwa waktu itu merayap lambat sekali dalam pesawat ruang angkasa yang terbang dengan kecepatan di bawah kecepatan cahaya, bahkan lebih lambat dari pada di bumi. Sebagai contoh, waktu 108 tahun bagi orang di bumi, bagi awak kapal dalam penerbangan alam semesta hanya 10 tahun. Perbedaan waktu antara wisatawan ruang angkasa dan orang di bumi dapat dihitung dengan persamaan dasar roket yang diuraikan oleh Profesor Acheret

VW 1-1(1-t)2 w/c
WC 11+(1-t) 2 w/c 1

di mana
V = kecepatan;
W = kecepatan jet;
C = kecepatan cahaya;
t = berat bahan bakar pada waktu lepas landas.

Pada saat kapal ruang angkasa kita itu mendekati bintang tujuannya, para awak kapal akan mengamati planet-planet; membetulkan posisi mereka, melakukan analisa spektrum, mengukur gravitasi dan menghitung beberapa orbit. Dan akhirnya mereka akan menemukan planet tempat pendaratan yang keadaannya paling menyerupai keadaan di bumi. Kalau kapal ruang angkasa kita itu hanya terdiri dari alat-alat perlengkapan saja, maka setelah penerbangan sejauh katakanlah 80 tahun cahaya karena semua energi telah habis terpakai, para awaknya harus mengisi kembali tangki bahan bakarnya dengan bahan-bahan yang dapat diuraikan secara kimiawi. Kemudian misalnya saja planet yang dipilih sebagai tempat pendaratan itu segala-galanya sama dengan di bumi kita. Seperti telah saya katakan permisalan ini sama sekali bukanlah tidak mungkin. Kemudian kita memberanikan diri pula untuk memisalkan bahwa peradaban di planet yang dikunjungi ini perkembangannya sudah setaraf dengan keadaan bumi kita 8.000 tahun yang lalu. Keadaan ini sudah tentu ditetapkan dengan menggunakan instrumen-instrumen dalam kapal ruang angkasa sebelum mendarat. Para wisatawan ruang angkasa ini sudah tentu dalam penerbangannya pernah singgah di tempat yang dekat sekali kepada persediaan bahan-bahan yang dapat diuraikan secara kimiawi untuk mengisi energi instrumen-instrumen mereka dengan cepat, dan dengan tepat menunjukkan di pegunungan mana bisa didapat uranium. Pendaratan dilakukan sesuai dengan rencana. Parawisatawan angkasa itu melihat makhluk hidup sedang membuat alat-alat dari batu; dilihatnya pula mereka sedang memburu dan membunuh marga satwa dengan menggunakan tombak; biri-biri dan kambing kelihatan bergerombol sedang merumput di padang rumput; para perajin kelihatan sedang membuat alat-alat sederhana untuk keperluan rumah tangga. Wajah aneh menyambut kedatangan para astronot kita. Tetapi apa yang dipikirkan oleh makhluk primitif dari planet itu tentang benda aneh yang baru saja mendarat di sana, dan sosok-sosok tubuh yang ke luar dari benda aneh itu dianggapnya apa?

Hendaknya kita tidak lupa bahwa kita pun 8.000 tahun yang lalu pernah menjadi makhluk setengah biadab. Oleh karena itu tidaklah mengejutkan kalau makhluk setengah biadab yang mengalami peristiwa ini menyembunyikan mukanya ke tanah dan tak berani memandang para astronot itu. Sampai sekarang mereka itu masih menyembah matahari dan bulan. Dan sekarang terjadilah goncangan bumi, para dewa turun dari langit; demikian pikir makhluk-makhluk primitif di planet itu. Penghuni planet itu sambil sembunyi di tempat mau mengamati para wisatawan ruang angkasa kita, yang memakai topi aneh, topi bertanduk sebatang logam, helm berantena; mereka keheran-heranan ketika malam gelap gulita menjadi terang benderang seperti siang oleh lampu-lampu sorot/pencari; mereka ngeri melihat orang asing itu di mana dapat dengan mudahnya membumbung ke atas dengan sabuk roket, mereka menyembunyikan lagi kepalanya ke dalam tanah ketika helikopter menderu, mendengus dan mendengung, membumbung tinggi ke atas; dan akhirnya mereka lari menuju tempat pengungsian dalam gua-gua ketika terdengar suara menggelegar dan menakutkan dari gunung-gunung karena ledakan percobaan. Tak ayal lagi para astronot kita itu pasti dianggap dewa yang sakti oleh manusia primitif ini!

Sehari-harian para wisatawan ruang angkasa kita ini melakukan pekerjaan mereka yang sulit rumit itu, dan setelah lewat beberapa waktu, barangkali datanglah delegasi yang terdiri dari para pendeta dan dukun-dukun mendekati para astronot itu dengan maksud mengadakan hubungan langsung dengan para dewa. Mereka membawa sesajen-sesajen untuk menghormati atau menyembah para tamu mereka. Masuk akal kiranya kalau angkasawan kita itu akan dengan cepat mempelajari bahasa penduduk setempat dengan menggunakan komputer, sehingga mereka dapat mengucapkan terimakasih atas keramahan tuan rumah. Namun walaupun diterangkan kepada manusia setengah beradab ini dalam bahasa mereka, bahwa sebenarnya tidak ada dewa yang datang mendarat, bahwa tidak ada makhluk dari yang datang berkunjung ke sana yang lebih tinggi derajatnya dan patut dikagumi; tetap tidak berhasil. Teman-teman primitip kita itu tetap tidak percaya.

Para wisatawan ruang angkasa itu datang dari bintang-bintang lain, mereka nyata sekali mempunyai kekuatan yang dahsyat dan mampu untuk memperlihatkan kekuatan-kekuatan gaib. Mereka itu pasti para dewa, demikian anggapan penduduk planet itu. Dalam usaha para angkasawan itu untuk menjelaskan segala sesuatunya tak berhasil mencapai titik temu pembicaraan untuk dapat menawarkan bantuan apa saja kepada penduduk itu. Pokok pembicaraan semacam itu sama sekali tak terpikirkan oleh penduduk yang telah dikejutkan oleh kedatangan para wisatawan ruang angkasa itu. Sekalipun tak mungkin untuk membayangkan semua hal yang bakal terjadi, tetapi sejak hari pendaratan hal berikut ini kiranya dapat memberikan gambaran tentang rencana yang telah dipikirkan sebelumnya. Sebagian dari penduduk dapat dibujuk dan dilatih untuk membantu dalam penelitian sebuah kawah yang terjadi karena ledakan untuk mendapatkan bahan-bahan yang dapat diuraikan secara kimiawi, sehingga dapat digunakan, sebagai bahan bakar untuk pulang ke bumi. Orang yang paling cerdas di antara penduduk mungkin dipilih menjadi “Raja”. Sebagai ciri yang dilihat tentang kemampuannya, mungkin ia diberi sebuah pesawat radio sebagai alat untuk berkomunikasi dengan para dewa itu. Para astronot kita itu mungkin mencoba mengajarkan bentuk-bentuk peradaban sederhana dan konsep-konsep moral kepada mereka, untuk memudahkan  perkembangan tatasosial. Beberapa wanita pilihan mungkin dinikahi oleh para astronot. Jadi mungkin timbul suatu ras baru yang melompati suatu fase atau tahap dalam evolusi bangsa secara alamiah.

Dari perkembangan kita sendiri dapat kita ketahui berapa lamanya waktu yang diperlukan untuk mendidik ras ini menjadi akhli ruang angkasa. Karena itu sebelum para astronot kita terbang kembali ke bumi, mungkin mereka meninggalkan suatu tanda yang dapat dilihat dengan jelas dan yang hanya dapat dipahami jauh di masa mendatang oleh masyarakat yang taraf pengetahuannya di bidang tehnik dan matematika sudah tinggi. Tiap usaha untuk mengingatkan anak didik kita itu akan bahaya yang terkandung di dalamnya sedikit sekali kemungkinannya untuk berhasil. Sekalipun kita perlihatkan kepada mereka film-film yang mengerikan tentang peperangan antara planet dan ledakan ledakan atom, usaha itu tak akan dapat mencegah makhluk-makhluk yang hidup di planet ini berbuat ketololan yang sama: seperti terus-menerus bermain dengan nyala api
peperangan yang dapat membakar itu. Sementara kapal ruang angkasa kita menghilang ke dalam kabut alam semesta, teman kita di planet itu akan berceritera tentang keajaiban yang baru terjadi; “Para dewa itu pernah ada di sini”. Mereka akan menterjemahkan keajaiban itu ke dalam bahasa mereka yang sederhana dan menjadikannya sebagai suatu hikayat yang akan diwariskan turun-temurun kepada anak cucu mereka; akan menjadi tanda kenang-kenangan, dan segala apa yang ditinggalkan para wisatawan ruang angkasa itu akan mereka jadikan sebagai benda pusaka yang keramat.

Andaikata teman kita itu pandai menulis, mungkin mereka akan membuat catatan tentang apa yang telah terjadi: “Gaib, mengerikan, menakjubkan”. Tulisan mereka akan menceritakan dan menggambarkan bahwa para dewa yang berpakaian emas pernah ada di sana dalam kapal terbang yang mendarat dengan gaduh yang dahsyat. Mereka akan menulis ceritera tentang kendaraan perang yang di kendarai para dewa di darat dan di laut, dan tentang senjata-senjata yang mengerikan menyerupai petir, dan akan menceritakan bahwa para dewa itu berjanji akan datang kembali. Apa yang telah mereka lihat itu akan mereka abadikan pada batu-batu atau karang dengan pahat dan palu; seperti raksasa tanpa bentuk, berhelm dan bertanduk sebatang logam, dan memakai kotak pada dadanya. Bola-bola yang dikendarai di udara oleh makhluk-makhluk yang tak dapat dilukiskan; batangan-batangan yang dapat menembakkan sinar bagaikan matahari; bentuk-bentuk aneh menyerupai serangga raksasa yang sebenarnya tak lain dari pada sejenis kendaraan. Fantasi dari lukisan tentang kunjungan kapal ruang angkasa kita itu tak terbatas banyaknya.

Nanti akan kita lihat bekas apa saja yang diukir atau di pahat para dewa yang telah mengunjungi bumi di zaman purbakala yang telah silam, pada batu-batu bertuliskan sejarah masa lampau. Sangatlah mudah untuk membuat sketsa tentang perkembangan berikutnya dari planet yang dikunjungi kapal ruang angkasa kita. Penduduknya telah banyak belajar dengan jalan mengintip para dewa; tempat di mana kapal ruang angkasa pernah berdiri, akan dijadikan tanah suci, suatu tempat orang berziarah; perbuatan-perbuatan heroik dari para dewa akan disanjung dalam nyanyian. Di atas tanah itu akan didirikan piramida dan kuil yang sudah tentu sesuai dengan hukum-hukum astronomis. Penduduk bertambah, peperangan menghancurkan tempat para dewa. Kemudian muncul generasi baru yang menemukan kembali dan menggali tempat-tempat suci itu, dan mencoba menginterpretasikan tanda-tanda yang ditinggalkan para astronot kita.

Inilah tingkat yang kita capai sampai sekarang. Sekarang setelah kita mendaratkan manusia di permukaan bulan, alam pikiran kita terbuka bagi wisatawan ruang angkasa. Kita mengetahui efek dari kedatangan kapal samudra yang mendadak kepada rakyat primitif misalnya di Kepulauan South Sea. Kita mengetahui efek yang merusak datang dari peradaban lain, seperti Corfes pada Amerika Selatan. Maka dengan demikian kita dapat mengerti sekalipun samar-samar tentang pengaruh yang kuat dan fantastis dari kedatangan pesawat ruang angkasa di zaman pra sejarah. Kita harus melihat sekali lagi pada deretan pertanyaan-pertanyaan itu yakni pada serentetan misteri atau kegaiban yang tak terjelaskan itu.

Dapatkah semua itu kita mengerti, seperti halnya dengan sisa-sisa peninggalan dari para wisatawan ruang angkasa dari zaman pra sejarah?

Apakah semua itu dapat membawa kita ke masa silam tetapi tetap ada kaitannya dengan rencana-rencana kita untuk masa depan?

(Erich von Däniken)
Continue reading Ketika Kapal Ruang Angkasa Mendarat di Bumi

21 Agustus 2012

, ,

Misteri Segitiga Bermuda

Bagi Anda yang gemar kisah misteri, pasti mengenal Segitiga Bermuda. Wilayah laut di selatan Amerika Serikat dengan titik sudut Miami (di Florida), Puerto Rico (Jamaica), dan Bermuda ini, telah berabad-abad menyimpan kisah yang tak terpecahkan. Misteri demi misteri bahkan telah dicatat oleh pengelana samudera macam Christopher Columbus.

Lebih dari itu, tak jauh dari kapal, pada suatu malam tiba-tiba para awaknya dikejutkan dengan munculnya bola-bola api yang terjun begitu saja ke dalam laut. Mereka juga menyaksikan lintasan cahaya dari arah ufuk yang kemudian menghilang begitu saja. Begitulah Segitiga Bermuda. Di wilayah ini, indera keenam memang seperti dihantui ’suasana’ yang tak biasa. Namun begitu rombongan Columbus masih terbilang beruntung, karena hanya disuguhi ‘pertunjukkan’. Lain dengan pelintas-pelintas yang lain.

Di lain kisah, Segitiga Bermuda juga telah membungkam puluhan pesawat yang melintasinya. Peristiwa terbesar yang kemudian terkuak sekitar 1990 lalu adalah raibnya iringiringan lima Grumman TBF Avenger AL AS yang tengah berpatroli melintas wilayah laut ini pada siang hari 5 Desember 1945. Setelah sekitar dua jam penerbangan komandan penerbangan melapor, bahwa dirinya dan anak buahnya seperti mengalami disorientasi. Beberapa menit kemudian kelima TBF Avenger ini pun raib tanpa sempat memberi sinyal SOS.

Hilangnya C-119
Kisah ajaib lainnya adalah hilangnya pesawat transpor C-119 Flying Boxcar pada 7 Juni 1965. Pesawat tambun mesin ganda milik AU AS bermuatan kargo ini, hari itu pukul 7.47 lepas landas dari Lanud Homestead. Pesawat dengan 10 awak ini terbang menuju Lapangan Terbang Grand Turk, Bahama, dan diharapkan mendarat pukul 11.23. Pesawat ini sebenarnya hampir menuntaskan perjalanannya. Hal ini diketahui dari kontak radio yang masih terdengar hingga pukul 11. Sesungguhnya memang tak ada yang mencurigakan. Kerusakan teknis juga tak pernah dilaporkan. Tetapi Boxcar tak pernah sampai tujuan.

“Dalam kontak radio terakhir tak ada indikasi apa-apa bahwa pesawat tengah mengalami masalah. Namun setelah itu kami kehilangan jejaknya,” begitu ungkap juru bicara Penyelamat Pantai Miami. “Besar kemungkinan pesawat mengalami masalah kendali arah (steering trouble) hingga nyasar ke lain arah,” tambahnya. “Benar-benar aneh. Sebuah pesawat terbang ke arah selatan Bahama dan hilang begitu saja tanpa jejak,” demikian komentar seorang veteran penerbang Perang Dunia II.

Banyak teori kemudian dihubung-hubungkan dengan segala kejadian di sana. Ada yang menyebut teori pelengkungan waktu, medan gravitasi terbalik, abrasi atmosfer, dan ada juga teori anomali magnetik-gravitasi. Selain itu ada juga yang mengaitkannya dengan fenomena gampa laut, serangan gelombang tidal, hingga lubang hitam (black-hole) yang hanya terjadi di angkasa luar sana. Aneh-aneh memang analisanya, namun tetap saja tak ada satu pun yang bisa menjelaskannya. Hingga saat ini, telah banyak tenggapan-tanggapan atau teori-teori mengenai peristiwa-peristiwan aneh dan ghaib yang terjadi di kawasan tsb, diantaranya:

Sebuah Argumen dari suatu Perusahaan Asuransi Kapal Laut
Perusahaan asuransi laut Lloyd’s of London menyatakan bahwa segitiga bermuda bukanlah lautan yang berbahaya dan sama seperti lautan biasa di seluruh dunia, asalkan tidak membawa angkutan melebihi ketentuan ketika melalui wilayah tersebut. Penjaga pantai mengkonfirmasi keputusan tersebut. Penjelasan tersebut dianggap masuk akal, ditambah dengan sejumlah pengamatan dan penyelidikan kasus.

Teori Lorong Waktu
Menurut beberapa peneliti,mungkin dikawasan ini terdapat sebuah gangguan atmosfir di udara berupa lubang di langit.Ke lubang itulah pesawat terbang masuk tanpa sanggup untuk keluar lagi. Dari misteri “Lubang di Langit” ini membentuk sebuah teori tentang adanya semacam perhubungan antara dunia dengan dimensi lain. lubang di Langit itu dianggap semacam alat transportasi seperti tampak di film Star Trek. Ataukah bentuk Lubang di Langit itu UFO? Orang sering menghubungkan hilangnya pesawat kita dengan munculnya UFO.

Blue Hole
Konon di dasar laut segitiga bermuda terdapat semacam lubang/gua dasar laut,dulu gua ini memang sungguh ada, tetapi setelahjaman es berlalu, gua ini tertutup.Arus didalamnya sangat kuat dan sering membuat pusaran yang berdaya hisap. banyak kapal-kapal kecil atau manusia yang terhisap ke dalam blue hole itu tanpa daya,dan anehnya kapal-kapal kecil yang terhisap itu akan muncul kembali ke permukaan laut selang beberapa lama. Tapi yang menimbulkan pertanyaan ialah: Mungkinkah Blue Hole ini sanggup menelan kapal raksasa ke dasar lautan?

Gas Metana
Penjelasan lain dari beberapa peristiwa lenyapnya pesawat terbang dan kapal laut secara misterius adalah adanya gas methana di wilayah perairan tersebut. Teori ini dipublikasikan untuk pertama kali tahun 1981 oleh Badan Penyelidikan Geologi Amerika Serikat. Teori ini berhasil diuji coba di laboratorium dan hasilnya memuaskan beberapa orang tentang penjelasan yang masuk akal seputar misteri lenyapnya pesawat-pesawat dan kapal laut yang melintas di wilayah tersebut.

Misteri Lidah Lautan
Kawasan Segitiga bermuda sering juga disebut sebagai Tongue of the Ocean atau Lidah Lautan.Lidah Lautan mempunyai jurang bawah laut (canyon).Ada beberapa peristiwa kecelakaan di sana. Tidak banyak yang belum diketahui tentang Segitiga Bermuda, sehingga orang menghubungkan misteri Segitiga Bermuda ini dengan misteri lainnya. Misalnya saja misteri Naga Laut yang pernah muncul di Tanjung Ann, Massachussets AS, pada bulan Agustus 1917.

Misteri Makhluk Sargasso
Misteri lain yang masih belum terungkap adalah misteri Makhluk Laut Sargasso, yang bukan semata-mata khayalan. Di Lautan Sargasso,banyak kapal yang tak pernah sampai ke tujuannya dan terkubur di dasar laut. Di sana terhimpun kapal-kapal dari berbagai jaman, harta karun, mayat tulang belulang manusia. Luas Laut Misteri Sargasso ini 3650 km untuk panjang dan lebarnya 1825 km, dan di sekelilingnya mengalir arus yang kuat sekali, sehingga membentuk pusaran yang sangat luas yang berputar perlahan-lahan searah jarum jam.

Angin Puting Beliung
Mungkin di area ini sering terjadi badai laut yang mungkin bisa membentuk suatu pusaran angin yang dapat menyebabkan hancurnya sebuah pesawat terbang karena terhempaskan.

Beberapa Penjelasan Lain
Ada yang mengatakan Segitiga Bermuda disebabkan karena tempat tersebut merupakan pangkalan UFO sekelompok mahkluk luar angkasa/alien yang tidak mau diusik oleh manusia, sehingga kendaraan apapun yang melewati daerah teritorial tersebut akan terhisap dan diculik. Ada juga yang mengatakan bahwa penyebabnya dikarenakan oleh adanya sumber magnet terbesar di bumi yang tertanam di bawah Segitiga Bermuda, sehingga logam berton-tonpun dapat tertarik ke dalam. Dan bahkan ada yang mengatakan Segitiga Bermuda merupakan pusat bertemunya antara arus air dingin dengan arus air panas, sehingga akan mengakibatkan pusaran air yang besar/dasyat.


Berikut adalah beberapa Kejadian-kejadian yang terjadi di Segitiga Bermuda:
1840 : HMS Rosalie
1872 : The Mary Celeste, salah satu misteri terbesar lenyapnya beberapa kapal di segitiga bermuda
1909 : The Spray
1917 : SS Timandra
1918 : USS Cyclops (AC-4) lenyap di laut berbadai, namun sebelum berangkat menara pengawas mengatakan bahwa lautan tenang sekali, tidak mungkin terjadi badai, sangat baik untuk pelayaran
1926 : SS Suduffco hilang dalam cuaca buruk
1938 : HMS Anglo Australian menghilang. Padahal laporan mengatakan cuaca hari itu sangat tenang
1945 : Penerbangan 19 menghilang
1952 : Pesawat British York transport lenyap dengan 33 penumpang
1962 : US Air Force KB-50, sebuah kapal tanker, lenyap
1970 : Kapal barang Perancis, Milton Latrides lenyap; berlayar dari New Orleans menuju Cape Town. 1972 : Kapal Jerman, Anita (20.000 ton), menghilang dengan 32 kru
1976 : SS Sylvia L. Ossa lenyap dalam laut 140 mil sebelah barat Bermuda.
1978 : Douglas DC-3 Argosy Airlines Flight 902, menghilang setelah lepas landas dan kontak radio terputus
1980 : SS Poet; berlayar menuju Mesir, lenyap dalam badai
1995 : Kapal Jamanic K (dibuat tahun 1943) dilaporkan menghilang setelah melalui Cap Haitien
1997 : Para pelayar menghilang dari kapal pesiar Jerman
1999 : Freighter Genesis hilang setelah berlayar dari Port of Spain menuju St Vincent.
Continue reading Misteri Segitiga Bermuda

24 Juli 2012

, ,

Misteri Crop Circle

Satu lagi fenomena aneh di dunia yang semakin menambah setumpukan fenomena-fenomena yang sulit untuk dipecahkan oleh akal sehat manusia bahkan ilmuwan sekalipun, yaitu Crop circle.

Crop Circle merupakan fenomena alam penuh misteri yang sekarang paling sering di jumpai. Sudah hampir 350 tahun semenjak kemunculannya pertama kali di Inggris pada tahun 1647, sampai sekarang belum ada jawaban yang pasti bagaimana cara mereka terbentuk. Crop circle adalah suatu bentuk lingkaran dan bentuk bentuk lain seperti geometri (dan kebayakan berukuran besar/luas), bahkan ada juga yang biasa ditemui membentuk citra mahkluk hidup seperti kalajengking, bunga matahari, Lebah, dll. Diladang pertanian khususunya gandum. Di Inggris, Canada, Amerika, Australia dan Jepang, banyak ditemukan fenomena crop circle. Fenomena ini biasanya muncul di musim panas saat ladang pertanian ditumbuhi dengan tanaman.

Bentuk geometri itu kadang berupa lingkaran-lingkaran atau bisa juga berbentuk rangkaian gambar yang unik, yang menunjukkan bahwa pembuatnya adalah makhluk yang cerdas. Tapi, crop circle ini bukan dibuat oleh manusia berdasarkan berbagai bukti yang telah diselidiki oleh para ilmuwan. Lantas mahkluk apa seperti yang kurang kerjaan membuat semua ini??? Crop circle banyak dijumpai di Inggris selatan.

Banyak yang mengkaitkan crop circle ini dengan kegiatan spiritual karena rangkaian bentuk geometri yang terbentuk di ladang pertanian itu (gambar-gambar itu terbentuk dengan tanaman yang rebah / roboh). Menurut informasi yang ada, kemunculan fenomena crop circle ini sering disertai juga dengan pemunculan UFO yang berbentuk bola cahaya. Sebuah video yang berhasil merekam proses terjadinya sebuah crop circle (di oliver’s castle tahun 1996) menunjukkan bahwa sebuah crop circle terbentuk dalam waktu hanya sekitar 20 detik saja. Padahal besarnya mencapai puluhan meter. Fenomena ini bahkan diperkirakan telah muncul sejak ratusan tahun lalu. Sebuah ukiran pahatan kayu dari abad 17 yang dinamakan “Mowing Devil” menunjukkan ada makhluk yang dipercaya adalah setan, membuat kerusakan berupa lingkaran di ladang pertanian.

Kemunculannya di Rusia beberapa tahun yang lalu sangatlah menakjubkan, dimana mereka bermunculan silih berganti. Masyarakat sekitar yang melihatnya sungguh tidak mengerti, bagaimana cara mereka bisa terbentuk secepat itu. Dalam kurun semalam saja, sekitar 6-7 crop circle dengan ukuran yang besar telah terbentuk dihamparan ladang gandum mereka yang membuat mereka semakin berdecak kagum adalah macam-macam bentuk dari crop circle itu sendiri, ada yang membentuk citra bunga matahari yang luar biasa indahnya. Sampai saat ini, banyak spekulasi dan pandangan mengenai peroses terbentuknya Crop Circle.

Ada yang beranggapan fenomena tersebut memang dibuat oleh manusia, tapi ada pula yang beranggapan murni dari proses gejala alam. Avebury Trusloe, nr Beckhampton, Wiltshire. Reported 30th June 2006 spekulasi-spekulasi dan asumsi orang tentang crop circle Lingkaran aneh nan misterius di ladang gandum adalah fokus yang selalu menarik perhatian dan penelitian dari kalangan ilmuwan, dan hingga kini belum ada kesimpulan atas sebab terjadinya fenomena tersebut, saat ini terdapat 5 versi utama. Berikut penjelasannya.

Perbuatan manusia
Sebenernya sulit untuk percaya kalo ini perbuatan manusia. Cukup banyak yang beranggapan, bahwa apa yang disebut lingkaran ladang gandum itu tidak lebih dari perbuatan iseng seseorang. Menurut ilmuwan Anderro dari Inggris yang telah menyelidiki sekaligus meneliti fenomena tersebut selama 17 tahun lamanya, bahwa ada sekitar 80% lingkaran ladang gandum itu merupakan buatan manusia. Seorang warga Inggris pernah menuturkan kepada media massa, bahwa dia dan beberapa temannya adalah pembuat lingkaran ladang gandum di London, Inggris. Sebelumnya mereka telah mempersiapkan gambar desain, ketika gandum di ladang hampir matang, dengan sebuah paku panjang dipantakkan di ladang gandum, dan paku itu dijadikan sebagai pusatnya, selanjutnya, melingkari permukaan tanah dengan tali, lalu muncullah sebuah lingkaran ladang gandum. Masalahnya, apakah mungkin dia dapat membuat lingkaran tersebut dalam satu malam tanpa alat bantu yang memadai? lalu tujuan membuatnya untuk apa...?

Medan magnet
Sebagian lingkaran aneh tersebut telah dikesampingkan kemungkinannya terjadi karena ulah manusia. Sebab struktur gambar mereka (lingkaran aneh) yang rumit, ukurannya yang besar, desain yang indah, sama sekali bukan hasil buatan manusia yang dapat dikerjakan dalam waktu semalam. Meskipun Anderro bersikeras mengatakan bahwa 80% lingkaran ladang gandum itu adalah buatan manusia, namun, dia juga yakin, bahwa 20% sisanya adalah pembentukan alami karena efek medan magnet bumi. Dalam medan magnet terdapat suatu daya gerak yang gaib, dapat menghasilkan suatu arus listrik, sehingga tanaman “berbaring datar” di atas permukaan tanah. Ahli terkait asal AS yakni Jeffery Walson telah meneliti 130 lebih lingkaran ladang gandum, dan didapati bahwa 90 % disekitar lingkaran aneh tersebut terdapat transformator yang berhubungan dengan kabel tegangan tinggi. Di bawah panjang garis keliling sepanjang 270 meter tersebut terdapat sebuah kolam, oleh karena di-airi, maka ion yang dikeluarkan tanah dari bagian dasar ladang gandum dapat menghasilkan elektrik negatif, sedangkan transformator yang dihubungkan dengan kabel tegangan tinggi menghasilkan elekrik positif. Setelah elektrik negatif dan positif bersentuhan dapat menghasilkan energi magnet listrik, selanjutnya merobohkan gandum lalu membentuk lingkaran aneh. Namun demikian mereka belum bisa memberikan seluruh jawaban dari pertanyaan bagaimana bentuk-bentuk aneh itu dapat terbentuk? Apakah mungkin energi dapat berbentuk bunga atau kelajengking?

Angin Tornado
Menurut fisikawan dari Universitas Michigan, AS yakni Dr.Delon Smith, bahwa perubahan musim panas tidak menentu, angin tornado adalah sebab utama yang menyebabkan lingkaran aneh itu. Melalui risetnya dia mendapati, bahwa sejumlah besar lingkaran aneh di ladang gandum yang muncul di sisi gunung atau daerah yang berjarak 60-70 km dari gunung, dimana tempat seperti ini adalah tempat yang mudah sekali membentuk angin tornado. Tapi apakah angin tornado dapat membuat lingkaran dengan ketelitian tertentu tersebut?

Buatan makhluk luar angkasa Atau yang paling dikenal Aliens.
Banyak yang meyakini, bahwa sebagian besar lingkaran aneh di ladang gandum terbentuk dalam waktu satu malam, besar kemungkinan adalah hasil karya makhluk luar angkasa. Sejak 1990, fotografer Alexander mengatakan, dia melihat cahaya yang ganjil di ladang gandum, cahaya itu terbang kesana kemari di antara kedua lingkaran aneh. Keberadaan alien di perut bebek liar di San Franscisco AS barangkali memperkuat dugaan ini.

Heterodoxy (pandangan sumbang)
Sejumlah orang percaya, bahwa di balik lingkaran ladang gandum terdapat berbagai macam kekuatan gaib, seperti segitiga bermuda. Menurut dugaan ini, ada yang lantas menyebut lingkaran aneh itu sebagai “pemberitahuan bencana”, agar supaya menyebarkan pandangan sumbang yang meyimpang dari ajaran ortodoks. Mengapa lingakaran aneh tersebut kerap muncul disitu? Dan kini, lingkaran itu pernah muncul di ladang bunga matahari, Rusia, lantas kenapa bisa demikian? Mungkin kita hanya dapat menunggu ilmuwan untuk menyingkapnya lebih lanjut.
Continue reading Misteri Crop Circle

14 Juli 2012

UFO (Part 3)

Adakah efek jasmaniah dan rohaniah yang ditimbulkan oleh UFO?

Efek UFO, atau akibat-akibat yang ditimbulkan oleh UFO, menurut macam subyeknya dapat dibedakan menjadi efek UFO terhadap:
  1. Lingkungan, yang terdiri dari tanah atau batu, tumbuh-tumbuhan dan hewan atau ternak.
  2. Benda atau alat, yang paling sering terjadi ialah yang mengenai pesawat udara, mobil, dan sarana perlistrikan. 
  3. Manusia, baik manusia sebagai individu maupun masyarakat pada umumnya.

Dalam pada itu, efek UFO menurut sifat-sifatnya, dapat pula dibedakan menjadi efek-efek:
  • Fisik, yang meliputi gejala-gejala mekanis, termal, elektromagnetis, gravitasi, radiasi, dan lain-lain. 
  • Jasmaniah, yang meliputi baik timbulnya penyakit maupun terjadinya penyembuhan.
  • Rohaniah, yang meliputi gejala-gejala seperti bingung, linglung, kehilangan waktu, gangguan mental lainnya, “contactee syndrome”, di samping yang bersifat positif seperti menjadi serba tahu.
  • Paranormal, baik yang bersifat parafisis maupun parapsikologis yang dialami oleh manusia, hewan atau benda dan alat serta mencakup gejala-gejala teleport, telekinesa, telepati, Poltergeist dan sebagainya.

Efek UFO Terhadap Lingkungan. Meliputi akibat-akibat yang ditimbulkan oleh UFO yang lewat, mengambang atau mendarat terhadap permukaan air atau tanah, tumbuh-tumbuhan dan hewan atau ternak di sekelilingnya. Efek UFO yang sedang mengambang pada ketinggian sekitar 15 m (50') di dalam peristiwa Tek Un Seng (Bagan Siapi-api, 1957) ialah bertambah menggelora dan berbuihnya air laut. Di dalam kasus lain yang lebih baru dilaporkan adanya UFO yang terbang rendah di atas permukaan danau yang tenang, yang menimbulkan sejumlah kerucut air di bawah UFO seolah-olah tersedot olehnya. efek-efek tersebut bersifat mekanis atau gravitatis.

Selanjutnya sejumlah kasus pendaratan UFO melaporkan tertinggalnya jejak-jejak fisik seperti terinjaknya tanah, kadang-kadang oleh dasar UFO yang bulat dan rata, atau oleh alat pendaratnya yang kadang-kadang berbentuk bola, kadang-kadang berbentuk batang-batang. Di dalam kasus Marius DeWilde misalnya (Quarouble, Prancis, 10 September 1954) disaksikan UFO yang mendarat di rel kereta api dan yang meninggalkan jejak di bantalan kayu maupun di batu-batu fondamennya. Menurut perkiraan para penyelidik dari polisi dan Angkatan Udara Prancis, UFO tadi mempunyai berat sekitar 30 ton.

Efek munculnya UFO terhadap hewan ialah reaksi ketakutan mulai dari diam tak berkutik sambil bersembunyi sampai kepada tingkah laku karena kegusaran. Di dalam salah satu kasus UFO yang seperti sinar tanpa bunyi melayang-layang di atas lapangan terbuka, serangga yang sebelumnya ramai berbunyi tiba-tba terdiam, sehingga keadaan alam menjadi sunyi sepi yang serba mencekam. Dalam kasus lain ayam dan unggas lainnya menjadi gaduh bahkan sebelum para saksi melihat ke atas di mana ternyata telah muncul UFO. Begitu pula anjing cenderung menggonggong apabila UFO muncul, namun dalam kasus Kelly Hopkinsville (1955) anjing itu lari bersembunyi di kolong rumah semalam suntuk justru pada waktu makhluk-makhluk UFO berkeliaran di sekeliling dan di atas atap rumah petani tersebut. Dengan pendek kata, hewan rupa-rupanya memberikan rekasi terhadap kehadiran UFO sehinga merupakan detektor UFO yang dapat dipercaya.

Berbicara tentang UFO dan hewan perlu dicatat kasus Higdon (1973), di mana sejumlah jenis rusa diangkut ke tempat makhluk UFO oleh karena di sana kekurangan pangan. Ke 5 ekor sejenis rusa itu diangkut di dalam sebuah UFO yang ukurannya kecil, lengkap bersama saksi dan 2 orang makhluk UFO, sehingga timbul dugaan bahwa cara pengangkuan itu bersifat paranormal.

Misteri UFO bertambah mengherankan terutama sejak tahun 1967 karena dihubungkan dengan kematian lebih dari 8.000 ekor ternak dari negara bagian Alabama sampai Oregon, atau hampir luas daratan Amerika Serikat. Sapi-sapi itu ditemukan mati dalam keadaan yang mengherankan: organ-organ vitalnya lenyap, begitu pula darah dan cairan otaknya, namun cara pembedahannya sangat sempurna sehingga tidak mungkin dilakukan dengan pisau. Disinyalir adanya cahaya-cahaya aneh bertepatan dengan terjadinya pembantaian ternak tadi, demikian pula adanya pesawat udara dan helikopter tanpa tanda-tanda pengenal. Mengenai motifnya, ilmuwan instrumentasi radiasi Howard Burgess yang membntu polisi negara bagian New Mexico di dalam penyelidikan pembantaian ternak sapi menduga bahwa organ-organ sapi yang dicuri itu dapat berguna untukmencoba jenis-jenis bakteria, riset laser atau radiasi gelombang mikro. Dr.Richard Sigismund, ahli psikologi dri Boulder, Colorado, mengatakan bahwa tim penyelidik yang terdiri dari para penegak hukum federal maupun negara bagian, dengan dibantu oleh ahli-ahli patologi, dokter-dokter hewan, ahli-ahli toksikologi dan lain-lain. sampa pada kesimpulan yang mencengangkan: yaitu bahwa sangat boleh jadi pembantaian ternak sapi dan pencurian bagian-bagiannya dilakukan oleh suatu organisasi yang terdiri dari makhluk-makhluk terbang yang dilengkapi dengna peralatan yang lengkap dan memiliki teknologi dan ketrampilan yang tinggi, dan mempergunakan pesawat-pesawat tak dikenal untuk melakukan kejahatan-kejahatannya. Pesawat tak dikenal kata Dr. Sigismund, entah itu buatan manusia bumi ataukah dari luar bumi, menurut definisinya adalah benda-benda terbang tak dikenal atau UFO. Kasus mulitasi ternak itu antara lain telah diselidiki oleh Harry Lebelson, peneliti APRO (Aerial Phenomena Research Organization) di cabang New York. Ditilik dari sudut sejarah, pembantaian ternak sapi telah dilaporkan pula seabad yang lalu dari Amerika Serikat ketika kapal-kapal udara tak dikenal bermunculan di sana.

Jejak lain di samping tertekannya tanah ialah hangusnya rumput atau semak belukar yang kebetulan berada tepat di bawah UFO, seperti yang dilaporkan didalam kasus Zamora (Socorro, N.M., 1964). Kehangusan itu rupa-rupanya disebabkan oleh semburan api yang tampak ketika UFO itu bertolak dengan tergesa-gesa karena munculnya saksi secara tiba-tiba. Kejadian itu merupakan contoh adanya efek termal di samping efek mekanis yaitu adanya jejak bekas injakan alat pendaratnya.

UFO yang mendarat atau mengambang di ladang gandum atau perkebunan jeruk juga meninggalkan jejak berupa suatu lingkaran di mana tumbuh-tumbuhan itu terputar (gejala mekanis) atau layu (gejala termal).

Efek UFO yang aneh ditemukan di dalam kasus yang terjadi di daerah pertanian di luar kota Delmos, Kansas, pada tanggal 2 November 1971. Seorang anak petani berumur 16 tahun sedang bersama dengan anjing dan domba-dombanya ketika menyaksikan bagaimana sebuah UFO yang berpijar dan bergaris tengah 9' (2,7 m) turun sampai dekat di atas tanah, lalu pergi lagi. Beberapa pohon kecil sempat ditumbangkannya. Setelah UFO itu pergi, tampaklah suatu lingkaran bercahaya di tanah yang merupakan jejak yang ditinggakannya. Tanah yang terdapat di lingkaran itu ternyata menjadi tandus dan tidak dapat menyerap air. Contoh tanah di lingkaran itu bersama contoh tanah di luarnya dikirim ke berbagai laboratorium untuk diselidiki. Hasil penelitian itu menunjukkan bahwa tanah di lingkaran itu lebih asam, mengandung kalsium 5 sampai 10 kali lebih banyak dan tinggi kadar garamnya. Struktur kristalin dengan celah difraksi yang tidak terdaftar dalam katalog telah ditemukan di dalam bahan pelapis partikel-partikel tanah. Keabnormalan-keabnormalan itu hanya ditemukan di dalam contoh tanah yang diambil dari lapisan di bawah permukaan lingkaran. Menurut keterangan Dr.J.Allen Hynek (1976) penelitian atas contoh-contoh tanah itu masih berlangsung terus dalam laboratorium di Inggris, Prancis dan Uni Sovyet.

Dikabarkan pula bahwa istri petani pemilik tanah menyentuh lingkaran bercahaya itu dengan tangannya, kemudian dengan tangannya tadi menyentuh pahanya. Ternyata bahwa selama beberapa hari kemudian baik tangan maupun bagian dari pahanya itu terasa kaku. Efek UFO yang bagaimanakah yang telah menimbulkan perubahan-perubahan tanah itu serta memberikan daya-daya tertentu tadi masih di luar jangkauan ilmu pengetahuan kita sekarang. Jikalau perubahan tanah itu menyangkut transmutasi dari berbagai unsur, maka hal itu sudah jelas merupakan akibat dari radiasi dengan tingkat-tingkat energi sangat besar yang masuh mustahil bagi teknologi kita dewasa ini.

Efek UFO Terhadap Benda dan Alat. Efek UFO terhadap benda dan alat meliputi akibat-akibat yang ditimbulkan olehnya terutama terhadap sarana angkutan. Penyaksian-penyaksian UFO sampai sekarang menunjukkan minatnya terhadap alat angkutan darat, laut, dan udara pada umumnya, pesawat udara dan mobil pada khususnya. Perhatian UFO terhadap pesawat udara sudah disebut dalam laporan-laporan penyaksian yang pertama, yang kebanyakan terdiri dari pendekatan-pendekatan dengan cara terbang dalam formasi dengan pesawat-pesawat kita pada jarak cukup jauh, meskipun ada kasus di siang hari di mana ia mendekat sampai hanya 1-2 m di antara sayap dan badan sebuah B-36! (Kasus Major Pestalozzi, Davis-Monthan AFB, Tucson, Arizona, 1 Mei 1952). Perlu dicatat bahwa beberapa kali telah terjadi pesawat terbang mencoba menghindari tabrakan di udara dengan UFO, dengan akibat bahwa para penumpangnya mengalami cedera di samping kejutan mental. Dari tingkah laku UFO sampai sekarang diketahui bahwa mereka dapat berhenti atau berubah arah secara mendadak, sehingga tidak akan terjadi tabrakan. Akan tetapi bagaimana para penerbang kita dapat mengetahuinya pada saat-saat itu yang sangat menegangkan, lebih-lebih mengingat UFO itu beterbangan tanpa mengindahkan peraturan lalu lintas udara kita? Merupakan suatu fakta yang menyedihkan bahwa perjumpaan-perjumpaan pesawat udara kita dengan UFO ada pula yang berakibat tragis seperti yang menimpa almarhum Kapten Penerbang Thomas F.Mantell dengan pesawat F-51 Mustangnya (Pangkalan Angkatan Udara Godman, Kentucky, 7 Januari 1948). Menurut catatan Dr.Hynek, sampai tahun 1978 diketahui adanya 19 kasus hilangnya pesawat udara seisinya waktu melakukan penerbangan, di mana UFO terlibat. Kasus Letnan Penerbang Fred Valentich (Melbourne, Australia, 21 Oktober 1978), yang lenyap beserta Cessna 162-nya setelah mengirim pesan melalui radio bahwa ia disergap suatu benda terbang yang bukan pesawat terbang biasa, ialah peristiwa yang terakhir. Pada saat-saat terakhir motor pesawatnya batuk-batuk, hal tersebut merupakan petunjuk adanya efek elektromagnetis dari UFO. Kasus lain yang sangat menguntungkan karena para saksinya masih hidup sehingga dapat memberitahukan pengalamannya ialah yang mengenai Letnan Kolonel Penerbang Larry Coyne beserta 3 orang lainnya di dalam helikopter penerbangan Angkatan Darat Amerika Serikat (Masfield, Ohio, 18 Oktober 1973). Ternyata UFO itu sangat unggul dalam kecepatan maupun pengendaliannya, sehingga dengan mudah dapat mengikuti bahkan suatu waktu menghadang helikopter tadi. UFO itu mengarahkan suatu berkas cahaya hijau yang berbentuk trapesium ke arah helikopter dengan akibat, bahwa helikopter yang sedang menukik ke bawah itu tersedot ke atas. Efek UFO itu jelas bersifat antigravitasi yang masih di luar jangkauan ilmu pengetahuan apalagi teknologi kita. Jadi, dengan keunggulan ilmu pengetahuan dan teknologinya itu UFO bebas untuk berbuat sekehendak hatinya terhadap pesawat udara kita yang sedang terbang, termasuk menyergap dan menculik seisinya tanpa meninggalkan bekas. UFO ternyata juga menumpahkan perhatiannya terhadap mobil terutama yang bergerak pada malam hari di jalanan yang sepi dan di daerah yang berpenduduk sedikit. Tingkah laku UFO mulai dari sekedar mengikuti mobil saja, sampai kepada mempengaruhi jalannya. Yang kerap dilaporkan ialah bagaimana perjumpaan UFO itu membuat mobil seolah-olah susut tenaganya, sinar lampunya menjadi suram, penerimaan siaran radio terganggu, dan kadang-kadang mati sama sekali, namun begitu UFO berlalu maka segala sesuatunya menjadi normal kembali dengan sendirinya. Gejala-gejala itu dikenal dengan efek elektromagnetik, dan rupa-rupanya tidak mengganggu kendaraan yang memakai motor diesel. Di samping itu terdapat pula kasus-kasus yaitu pengemudinya untuk beberapa saat kehilangan kekuasaan atas kendaraannya, hal tersebut minimal saat mengagetkan. Tercatat pula kejadian bahwa mobil seorang deputy sherif berpapasan dengan cahaya-cahaya aneh jpada malam hari, yang menimbulkan sejumlah kerusakan kecil. Yang paling mentakjubkan ialah kasus Dr.Giraldo Vidal beserta istri yang terjadi di Argentina dalam bulan Mei 1968. Mereka sedang naik mobil Peugeot 403 di jalan raya dari Casgomas ke Maifu sejauh 150 km, di tengah jalan ada seperti kabut. Ketika mereka memasuki kabut itu, tiba-tiba mereka hilang ingatannya. Setelah mereka sadar, bagian belakang kepalanya merasa sakit dan terheran-heran mengetahui bahwa sudah berlalu 48 jam. Keadaan sekelilingnya asing bagi mereka, dan alangkah terkejut campur tercengangnya mereka ketika mengetahui bahwa mereka telah berada di Mexico yang jauhnya 6.400 km dari Argentina! Ternyata cata mobilnya dibagian luar telah mengelupas seperti telah terkena suhu tinggi, dan konon mobil mereka itu kemudian diserahkan kepada pihak Amerika Serikat untuk dijadikan bahan penyelidikan. Peristiwa pemindahan mobil seisinya itu dinamakan efek “mass displacement” dan apakah tergolong gejala normal ataukan paranormal, merupakan pernyataan terbuka.

Efek UFO Terhadap Manusia. Efek UFO terhadap manusia dapat dibagi menjadi akibat-akibat yang ditimbulkan UFO terhadap manusia sebagai perorangan, baik yang bersifat jasmaniah maupun rohaniah, dan terhadap manusia di dalam hubungan kemasyarakatan seluruhnya. Yang dimaksud dengan UFO di sini adalah wahana, peralatan, atau mahluk UFO.

Akibat-akibat jasmaniah dari penyaksian UFO dapat berupa:
1. keluhat mata dari mulai peradangan bola mata sampai kepada kebutaaan sementara;
2. lumpuh sebagian atau kehilangan pengendalian otot-otot sadar;
3. luka-luka bakar akibat gelombang panas atau berkas sinar dari UFO;
4. kehilangan nafsu makan;
5. rasa seperti tanpa bobot;
6. penyembuhan dari luka kulit yang meradang.

Akibat-akibat rohaniah dari penyaksian UFO dapat berupa:
1. bingung, linglung, dan gejala disoerientasi lainnya;
2. kehilangan rasa waktu;
3. halusinasi audio-visual;
4. tidak dapat tidur, impian yang menakutkan dan perubahan tingkah-laku yang drastis;
5. menjadi serba tahu.

Dr. Jacques Valle mensinyalir bahwa sebagian besar akibat-akibat UFO terhadap manusia mirip dengan gejala-gejala serangan sakit ayan. Merupakan suatu fakta bahwa seorang penderita yang sedang mengalami serangan penyakit itu apabila direkam kerja otaknya dengan E.E.G., memperlihatkan timbulnya gangguan-gangguan bio-listrik. Adalah suatu fakta pula bahwa UFO menimbulkan efek-efek elektro-magnetik terhadap tubuh manusia? Jikalau memang demikian adanya, akibat-akibat negatif terhadap manusia itu rupa-rupanya bukan suatu kesengajaan dari para mahluk UFO.

Efek UFO lainnya terhadap rokhani manusia berupa munculnya sejumlah orang yang mengaku telah terpilih untuk menjadi perantara oleh makhluk-makhluk UFO, yang telah mengajak mereka bertamasya di dalam wahana UFO, atau berwawancara dengan mereka secara langsung atau berkomunikasi dengan mereka secara telepatis. Orang-orang yang merasa dirinya menjadi perantara makhluk-makhluk UFO itu memperlihatkan gejala-gejala tertentu yang disebut :”Contactee Syndrome”. Kebanyakan diantara mereka merasa dirinya diberi pesan-pesan oleh makhluk UFO yang harus diteruskan kepada umat manusia. Isinya biasanya merupakan kecaman terhadap keadaan di bumi dan imbauan atau ancaman untuk memperbaiki diri jikalau tidak mau musnah dalam suatu perang nuklir. Pesan-pesan semacam itu terkenal sebagai “Messiah-type of message”, atau pesan sejenis Juru Selamat. Isi dari pesan-pesan semacam itu tidak diragukan kepositifannya, namun tidak dapat dipungkiri pula bahwa tanpa bersumber kepada amkhluk UFO sekalipun kita sebenarnya sudah mengetahui apa yang baik dan apa yang buruk asal kita mau mendengarkan suara hati nurani kita sendiri. Biasanya pesan-pesan semacam itu juga diselingi dengan keterangan-keterangan lain yang menyangkut ilmu pengetahuan dan ramalan-ramalan, yang anehnya ada kebenarannya juga. 

Namun rangsangan-rangsangan tersebut di atas ternyata tidak selalu mempunyai efek yang sama terhadap orang yang menerima pesan itu, hal tersebut rupanya tergantung dari kepribadiannya. Ada orang yang acuh tak acuh terhadap pesan tersebut, dan mereka tidak mengalami akibat apa-apa. Beberapa perantara lain menceritakan kisahnya dan menjadi ternama, seperti misalnya almarhum George Adamski yang katanya bertemu dengan seorang berambut pirang dari planet Venus, Daniel Fry yang sempat melancong dengan UFO yang kosong, Truan Bethurun yang bertemu dengan Aura Rhanes, komandan wanita UFO dari planet antah berantah yang bernama Clarion, dan lain-lain. Munculnya “contactees” tersebut merikuhkan para cendekiawan yang sebenarnya ingin menyelidiki UFO secara serius, oleh karena mereka enggan terlibt dengan para “contactees” tersebut. Akhir-akhir ini terhadap beberapa orang “contactee” telah dilakukan penyelidikan ilmiah untuk menguji kebenaran apa yang mereka kemukakan, antara lain dengan hipnosa. Hasilnya ialah bahwa mereka itu sungguh-sungguh menganggap apa yang katanya telah mereka alami itu sebagai suatu kenyataan.

Tidak semua hal-ihwal “contactee” terdengar seperti lelucon. Seorang Brasil bernama Dino Kraspedon menerbitkan buku berjudul “My Contact With Flying Saucers” (terjemahan bahasa Inggris terbit tahun 1950). Buku tersebut mengisahkan bagaimana seorang makhluk UFO bertamu ke rumahnya dan menyampaikan banyak keterangan ilmiah dan filsafat kepadanya, termasuk pesan-pesan sejenis Juru Selamat yang klasik, dan hal-hal lain yang bersifat etis. Enam tahun kemudian Dino Kraspedon, yang nama sebenarnya adalah Aladino Felix, memproklamasikan dirinya menjadi nabi. Di depan siaran televisi ia meramalkan dengan tepat beberapa peristiwa nasional maupun international yang terkenal, seperti bencana alam besar di Brasil, akan gugurnya seorang kosmonaut Uni Sovyet (kemudian ternyata Vladimir Komarov, 1967), akan terbunuhnya pemimpin agama Martin Luther King dan calon Presiden Amerika Serikat Bob Kennedy. Namun tahun 1968 ia meramalkan dengan tepat pula serangkaian ledakan bom di Brasil oleh kaum teroris, dan pihak kepolisian berhasil membongkar pemimpinnya yang tak lain adalah Aladino Felix sendiri. Pengalaman yang serupa menimpa diri seorang “contacee” Amerika Serikat yang menamakan dirinya Fred Achmed dan yang ketika tertangkap polisi karena perbuatan teror sedang memimpin gerakan yang bernama “New Lybia” pada tahun 1967. Menurut pengakuannya awal-mula segala sesuatu terjadi 7 tahun sebelumnya, ketika ia sedang naik pesawat terbang dan secara telepatis menerima pesan bahwa ia dijadikan “contactee”. Dari kejadian-kejadian tersebut di atas dapat ditarik peringatan, bahwa masalah “contactee” bersifat serius dan bukanlah lelucon, dan seyogyanya baik penderita yang dihinggapinya maupun sanak-saudara dan kawan-kawan terdekatnya memiliki kewaspadaan dan pengertian agar dapat mencegah timbulnya ekses-ekses sebagaimana mestinya.

Mengenai akibat-akibat dari masalah UFO terhadap masyarakat dapat dicatat hal-hal seperti tersebut di bawah ini.
Pertama, Semakin banyak orang yang percaya adanya UFO. Menurut hasil survai lembaga pendapat umum di Amerika Serikat yang bernama Gallup Poll, yang dilakukan di dalam tahun 1978. 57% atau lebih dari 100 juta penduduk Amerika Serikat percaya UFO itu nyata. 51% percaya adanya makhluk-makhluk seperti kita di planet-planet lain. Angka-angka yang sama untuk survei pendapat umum tahun 1966 ialah 46% dan 34%. Selanjutnya survai Gallup tahun 1978 juga mengungkapkan, bahwa 9% dari penduduk Amerika Serikat, atau 13 juta orang, pernah menyaksikan UFO! Hasil lain yang menarik ialah bahwa ternyata generasi muda lebuh banyak yang pernah melihat UFO dan lebih mudah menerima kenyataan UFO serta kemungkinan adanya kehidupan di luar bumi, jikalau dibandingkan dengan generasi tua. Berdasarkan asumsi bahwa pendapat umum di Amerika Serikat tersebut di atas tidak akan banyak berbeda dari pendapat umum di seluruh dunia, maka jelaslah kecenderungan yang semakin meningkat dari pendapat umum, dan dengan demikian juga sikap mental, yang positif terhadap masalah UFO dan yang meliputi seluruh dunia.

Kedua,  Meluasnya kesadaran kosmis. Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa semakin meluasnya pendapat umum yang menerima kemungkinan adanya UFO dan kehidupan cerdas di luar bumi akan dibarengi dengan meluasnya kesadaran tentang posisi umat manusia di dalam alam semesta ini serta hubungannya dengan umat-umat manusia lainnya. Skala berpikir mondial dengan demikian diperluas dengan skala yang lebih besar, entah interstellar, intergalaktik atau mungkin interdimensional, tergantung dari tempat asal kecerdasan luar bumi pertama yang akan mengadakan kontak resmi dengan kita.

Ketiga,  Timbulnya rasa ketergantungan kepada luar bumi. Buku-buku karangan Erich von Daniken tentang kemungkinan kunjungan astronot-astronot luar bumi di zaman purbakala telah menyebarluaskan persangkaan, bahwa karya-karya besar peradaban-peradaban yang lalu hanya dimungkinkan oleh campur tangan makhluk-makhluk luar bumi yang cerdas. Padahal teori yang dikemukakan itu sebenarnya masih jauh dari sempurna dan belum dapat menjawab semua teka teki atau malahan menimbulkan pertanyaan-pertanyaan baru. Misalnya jikalau baik peradaban Mesir kuno maupun Indian kuno di Amerika Selatan menerima bantuan teknik dari luar bumi, mengapakah penemuan roda yang sangat penting bagi pengangkutan tidak dikenal di dalam kebudayaan Indian kuno? Demikian pula raja-raja Fir’aun menurut penelitian modern dengan sinar X ternyata meninggal pada usia sangat muda, yaitu ketika mencapai umur belasan tahun. Dan bangsa Indian kuno sangat menderita berbagai macam penyakit, di antaranya ada yang sebelum Columbus hanya dikenal di benua Amerika. Pertanyaan yang logis ialah, mengapakah para tamu luar bumi yang begitu unggul ilmu pengetahuannya tidak memberikan obat-obatan kepada mereka itu? Maka dari itu timbulnya rasa ketergantungan kepada makhluk-makhluk cerdas dari luar bumi kiranya merupakan suatu salah sangka yang perlu diberantas.

Keempat, Timbulnya kultus UFO. Perkembangan kemasyarakatan yang negatif setelah munculnya masalah UFO ialah timbulnya kelompok-kelompok yang mengkultuskan UFO, seperti yang terdapat di Amerika Serikat. Kultus UFO itu dapat dianggap sebagai bentuk ketergantungan kepada luar bumi yang ekstrim. Mereka menganggap bahwa umat manusia sekarang tidak dapat diharapkan lagi untuk memperbaiki dirinya sehingga mengharapkan intervensi ekstra terrestrial untuk menyelamatkan dunia kita. Ketidakmampuan kalangan ilmu pengetahuan kita untuk memberikan keterangan yang memuaskan dianggap sebagai bukti keunggulan kecerdasan luar bumi yang mereka andalkan, meskipun hal itu untuk sebagian disebabkan oleh sikap keliru dari kalangan ilmu pengetahuan kita yang tidak mau membuka pikirannya baginya. Dengan demikian kultus UFO di kalangan masyarakat yang sudah maju anehnya sama saja dengan gejala kultus terhadap pesawat-pesawat angkut dari Perang Dunia ke 2, atau “Cargo Cult”, yang terdapat di sementara suku bangsa primitif! Yaitu terkesan oleh dropping barang-barang dan perbekalan lain dari pesawat-pesawat terbang Amerika Serikat semasa Perang Pasifik, maka sampai sekarang suku terasing yang bersangkutan itu apabila sedang menghadapi masa paceklik melakukan upacara yang terdiri dari tarian untuk meniru dropping dari udara tersebut. Latar belakangnya ialah suatu harapan akan jatuhnya segala yang mereka perlukan dari langit, sehingga paceklik bisa diatasi.
(J.Salatun)

Pengen tau dari mana datangnya UFO...?
Lanjut baca ke UFO Part 4 Gan..... 
Continue reading UFO (Part 3)